Mohon tunggu...
Nidya Utami
Nidya Utami Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis bagiku kayak berenang, kita menyelam dalam nyari sesuatu dan keluar air untuk napas lalu nyelam lagi. Jadi daripada bakat mari kita sebut nulis itu keterampilan yang mungkin sekali untuk dilatih tiap hari

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film "Missing": Semua Hidup Kita Dikelilingi Kamera!

14 Maret 2023   15:50 Diperbarui: 14 Maret 2023   15:51 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film dengan format ini membuatku sangat sadar kalau kehidupan kita sudah kelewat digitalisasi. Entah bagaimana masa depan, tentu ini membuat banyak rakyat cemas sekaligus terbuai dengan kegampangannya. Film thriller, apalagi buatan Hollywood yang ber budget tinggi juga bisa jadi alat agar penontonnya berlatih untuk mawas dengan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi. Khususnya terkait tema film ini, adalah kejahatan yang bisa berkelindan dengan mesin.

Menurutku dalam segi realisme film, Missing menyuguhkan potongan adegan yang terasa autentik namun tentu perlu diedit agar zoom pada momen-momen tertentu dan masih pakai soundtrack untuk emfasis beberapa adegan menegangkan. Menurutku ini menarik keluar penonton dari esensi rasa 'adegan adalah asli' tapi aku paham keharusan karena ini tetap karya seni yang perlu dipoles dengan kebebasan kreatif pembuatnya.

Aktornya juga memerankan peran dengan cukup meyakinkan. Diversitas ras aktor disajikan film dalam unsur yang tidak memaksakan kehendak sebab cerita tetap terasa mengalir dan tidak menggurui. Meskipun bermula dengan trope tokoh khas film Hollywood remaja yang liar dan keren, pesan sosial yang disampaikan tentang betapa pentingnya hubungan baik dengan ibu kita terasa disusun dengan cermat. Gadis karismatik yang hobi pesta tidaklah diglamorisasi tapi malah ditempatkan di permasalahan yang membuatnya terdorong untuk berubah. Alur ceritanya juga tidak gampang ditebak meskipun tetap mempertahankan story beats penting agar fiksi menjadi mengasyikkan dan tidak semembosankan dunia nyata.

Film mengisahkan tentang gadis blasteran black kaukasia bernama June. Dia jadi gadis agak pemberontak semenjak papanya tiada karena sakit. Mamanya, Grace Allen, sangat mengkhawatirkan pemberontakan anaknya. Suatu hari, mamanya bersama pacarnya yang ia ketemu di dating app, mereka berangkat ke luar negri dan June ditinggal sendiri di rumah. June menyabet kesempatan ini untuk mengundang kawan-kawannya berpesta pora di rumahnya. Ketika jadwal mamanya akan kembali, June lekas menjemput tapi ternyata mamanya tak muncul-muncul di bandara. Akhirnya June melaporkan ke polisi kalau mamanya hilang di luar negri.

Plot twists juga berlapis-lapis, yang kusukai tentang film Missing ini. Lapisan plot twist dikupas secara rapi dan meyakinkan jadi tidak membuat penonton kesal karena tak paham inti ceritanya. Gaya film realisme dengan menyusun kepingan rekaman data dari alat-alat elektronik sehari-hari tidak menghancurkan atensi dari cerita malah menambah ketegangan cerita sebab adegannya terkesan cukup bisa dipercayai dan wajar terjadi. Adapun menambah ketegangan dari proyek fiksi ini. Meskipun kekurangan dari film ini tetap ada yakni peran besar dari si tokoh utama dalam mengusut kejahatan yang terjadi dengan sedikit bantuan polisi terasa kurang realistis tapi tentu ini juga adalah kebebasan kreatif pembuat filmnya agar tetap teritori hiburan.

Genre film begini mengingatkan kita bahwa seni tidaklah mati dengan adanya elektronik tapi malah bisa berevolusi menjadi sebuah aliran seni baru yang rekam waktu masanya dan tetap indah dan relevan dengan aneka pengalaman emosi manusia yang universal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun