pasien, ada jasa perawat yang telah membantu dalam proses penyembuhan. Perawat merupakan garda terdepan dalam layanan kesehatan, seringkali perannya tidak mendapat apresiasi. Keperawatan merupakan model pelayanan profesional untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia baik yang sehat maupun yang sakit yang mengalami gangguan fisik, psikis, dan sosial sehingga mencapai derajat kesehatan yang optimal dengan cara meningkatkan kemampuan individu, mencegah, dan memperbaiki, serta melakukan rehabilitasi yang dipersepsikan sakit oleh individu Nursalam (dalam Hapsary, 2020).
Di balik adanya kesembuhan seorangPeran perawat dalam menangani pasien tentunya sangat beragam, tidak hanya bertanggung jawab dalam memberikan perawatan fisik kepada pasien, tetapi juga memiliki tanggung jawab besar sebagai edukator. Peran perawat sebagai edukator adalah memberikan edukasi terhadap individu, keluarga, maupun masyarakat. Dengan kemampuan mereka memberikan informasi dan mendidik pasien serta keluarga, perawat menjadi kunci dalam meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat. Peran perawat sebagai edukator dinilai sangat penting dalam meningkatkan layanan kesehatan dan kesadaran masyarakat. Hal tersebut bertujuan agar dapat memberikan edukasi terhadap pemahaman tentang pencegahan penyakit dan perilaku hidup sehat dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan mandiri.
Pasien atau keluarganya seringkali menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan kondisi pasien. Perawat tentu saja berusaha untuk memberikan penjelasan atau informasi yang diperlukan terkait peningkatan kesehatan pasien. Berikut merupakan kemampuan yang harus dimiliki seorang perawat sebagai edukator menurut Asmadi (dalam Hapsary, 2020) diantaranya:
- Ilmu pengetahuan yang luas, pendidikan kesehatan merupakan upaya seorang pendidik untuk mengajak orang lain agar berperilaku, mempunyai pemahaman yang sesuai. Oleh karena itu perawat sebagai edukator harus memiliki pengetahuan yang luas.
- Komunikasi, perawat harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik kepada klien, perawat mampu memberikan penjelasan, motivasi, dan menghibur klien.
- Pemahaman psikologis, perawat mampu memahami psikologis seseorang agar dapat membujuk klien berperilaku sesuai yang diharapkan, perawat harus memiliki kepeduliaan dan kepekaan yang tinggi.
- Menjadi model atau contoh, perawat mampu memberikan contoh nyata melalui pembuktian secara langsung dalam pemberian edukasi atau pengajaran.
Pendidikan kesehatan kepada pasien meliputi pengajaran tentang petunjuk minum obat, efek samping, terapi yang dianjurkan, perawatan diri, dan pendidikan kesehatan saat pemulangan dari rumah sakit. Dalam memberikan edukasi kesehatan, metode yang dapat digunakan yaitu bimbingan, ceramah atau penyuluhan, diskusi, maupun curah pendapat. Â Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dikaji lebih dalam sehingga dapat menemukan penyelesaian. Dalam proses edukasi adapun alat bantu pendidikan yang dapat digunakan oleh perawat dalam menyampaikan bahan pengajaran yang disebut dengan alat peraga. Selain itu, ada juga alat bantu seperti slide ppt, film, video, televisi, dan lain sebagainya. Adapun bahasa yang digunakan dalam mengedukasi pasien, yaitu disesuaikan dengan latar belakang klien. Bahasa yang digunakan perawat dalam memberikan edukasi harus jelas, mudah dipahami, dan tidak bertele-tele.
Adapun manfaat yang diharapkan dari adanya edukasi oleh perawat kepada pasien ataupun keluarga, diantaranya meningkatkan kemandirian pasien dalam menjaga kesehatan, meningkatkan kualitas hidup pasien melalui pengetahuan yangg telah diperoleh, serta dapat meningkatkan kepatuhan pasien terhadap rencana untuk memperbaiki kesehatannya. Edukasi kesehatan tidak hanya berguna untuk pasien, namun hal tersebut juga berguna untuk keluarga pasien agar mengetahui akan kebutuhan peningkatan kesehatan yang diperlukan oleh pasien.
Peran perawat sebagai edukator tidak selalu berjalan dengan mulus karena ada berbagai hambatan dalam pelaksanaannya. Faktor pertama adalah kurangnya waktu pengajaran, seperti ketika memberikan edukasi kepada pasien dalam waktu singkat di ruang gawat darurat, rawat jalan, atau rawat inap hanya beberapa hari. Selain itu, hambatan komunikasi seperti perbedaan bahasa dan budaya antara perawat dengan klien juga sering menjadi hambatan. Oleh karena itu, diperlukan solusi yang tepat dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut agar perawat dapat menjalankan tugas sebagai edukator berjalan dengan maksimal.
Berikut adalah contoh nyata yang menggambarkan efektivitas edukasi perawat dalam meningkatkan kesehatan pasien: Studi kasus self-care diabetes melitus. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi dengan perangkat booklet terhadap pengetahuan self-care diabetes. Dalam penelitian tersebut, perawat mempunyai peran edukator dapat upaya mendukung perawatan mandiri diabetes, sehingga para diabetesi akan memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku self-care diabetes sehingga pasien dan keluarga memiliki kemamampuan merawat diri dan keluarganya dan dapat mencegah komplikasi secara mandiri. Hasilnya, edukasi pasien dan keluarga dengan menggunakan booklet memberikan perubahan pada pengetahuan self-care diaebetes melitus (Pranata et al., 2020).
Sebagai edukator, perawat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan layanan kesehatan dan kesadaran masyarakat. Melalui dedikasinya sebagai seorang edukator, perawat berhak mendapatkan apresiasi yang besar atas kerja keras mereka dalam mendidik dan menyembuhkan pasien. Kita semua dapat mendukung tugas seorang perawat dengan menjadi manusia yang lebih peduli terhadap kesehatan. Mulailah mendengarkan, menghargai, dan melakukan edukasi yang telah diberikan, karena dari peran mereka kita bisa menjadi lebih sehat.
Referensi:
Hapsary, R. W. (2020). Teori Peran Perawat Sebagai Researcher. Landasan Teori Peran Perawat, 4(1), 1--23. http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/14701/6. BAB II.pdf?+sequence=6&isAllowed=y
Pranata, L., Indaryati, S., & Daeli, N. E. (2020). Perangkat Edukasi dan Keluarga dengan Media Booklet. Jurnal Keperawatan Silampari, 4(1), 105.