Mohon tunggu...
Nidiyah Aini
Nidiyah Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA I PRODI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS I NIM 43223010002

Mata kuliah: Pendidikan Anti Korupsi Dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito S.E.,AK.,M.SI., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

21 November 2024   13:19 Diperbarui: 21 November 2024   13:19 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi Teladan dalam Kepemimpinan

Ki Ageng Suryomentaram mengajarkan bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa menjadi teladan bagi orang lain. Teladan dalam hal kesederhanaan, kejujuran, dan tanggung jawab. Sebagai pemimpin, ia harus mampu memimpin dengan contoh dan tidak hanya mengandalkan aturan atau hukum. Pemimpin yang mampu menuntun diri menuju kebaikan akan lebih mudah menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram dalam Pencegahan Korupsi di Tingkat Masyarakat

Pendidikan Kebatinan untuk Membentuk Karakter Anti-Korupsi

Salah satu cara untuk mencegah korupsi adalah melalui pendidikan yang menanamkan nilai-nilai moral dan kebatinan yang kuat sejak dini. Dalam konteks ini, ajaran Ki Ageng Suryomentaram bisa dijadikan sebagai kurikulum kehidupan yang mengedepankan kebijaksanaan dan pengendalian diri. Pendidikan kebatinan yang berbasis pada nilai-nilai spiritual dapat membantu masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga integritas dalam setiap aspek kehidupan.

Kebatinan sebagai Pengendali Nafsu dalam Berpolitik

Politik sering kali menjadi arena yang rentan terhadap praktik korupsi, namun kebatinan dapat menjadi solusi untuk mengatasi hal ini. Pemimpin yang memiliki kebatinan yang kuat tidak akan mudah tergoda untuk menyalahgunakan kekuasaan demi keuntungan pribadi. Sebaliknya, pemimpin yang sadar akan nilai-nilai kebatinan akan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan politik dan selalu mengutamakan kepentingan rakyat.

Menyelaraskan Kebatinan dengan Sistem Pemerintahan dan Tata Kelola Negara

Membangun Sistem Pemerintahan yang Bersih melalui Nilai-nilai Kebatinan

Sistem pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi membutuhkan nilai-nilai kebatinan yang diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan sosial dan politik. Ki Ageng Suryomentaram mengajarkan bahwa keberhasilan sebuah pemerintahan tidak hanya bergantung pada peraturan atau hukum, tetapi juga pada perubahan batin para pemimpin dan pejabat publik. Pemerintahan yang berbasis pada kesadaran moral dan kebatinan akan menghasilkan keputusan-keputusan yang adil, transparan, dan bermanfaat bagi rakyat.

Kebatinan dan Pembangunan Karakter Pemimpin di Era Modern

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun