Mohon tunggu...
Nidia Nurfebriyanti
Nidia Nurfebriyanti Mohon Tunggu... Lainnya - ASN Pemerintah Kota Surabaya

Penstudi dan pengamat isu hubungan internasional

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kerokan dan Gaya Hidup Generasi Millennial

26 November 2017   15:08 Diperbarui: 26 November 2017   15:16 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi milenial adalah generasi yang modern. Tanpa disadari, stereotype tersebut melekat erat pada generasi milenial atau gen Y. Pasalnya, generasi milenial adalah generasi pertama yang tumbuh di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat. Karakter unik ini yang membuat para peneliti menaruh perhatian lebih kepada generasi milenial. Karakter ,preferensi,dan gaya hidup generasi milenial marak di teliti.

Ada dua hal unik dari generasi milenial yang perlu disoroti. Yang pertama adalah pola belanja generasi milenial. Survey yang dilakukan oleh tirto.id pada bulan september lalu menyatakan sebanyak 18,5 % menghabiskan anggaran belanjanya untuk kebutuhan hobi. Tepat dibawah anggaran untuk ke restoran(23,8%) dan belanja bahan makanan (21,7%). Ketika berbicara mengenai hobi, generasi millenial tidak dapat dilepaskan dari travelling. Penelitian menunjukkan generasi milenial melakukan travelling 23% lebih banyak dari generasi sebelumnya. Travelling seolah menjadi hobi baru bagi generasi millenial yang tidak menjadi preferensi generasi sebelumnya. Generasi millenial bahkan lebih memilih travelling dibanding ber investasi. Iya, travelling kini telah menjadi satu gaya hidup gen Y.

Yang ke dua adalah pola hidup sehat. Hal ini menjadi unik sekaligus kontradiktif dengan karakter generasi milenial yang menyukai hal hal instan. Tetapi ternyata, dibalik itu semua gen Y merupakan penggemar hidup sehat. Riset yang dilakukan Goldman Sachs Investment Research menunjukkan bahwa gen Y memiliki tren olahraga dan mengkonsumsi makanan sehat yang lebih tinggi daripada generasi sebelumnya. 

Gen Y juga memiliki kecenderungan untuk tidak meminum alkohol dan merokok. Hal ini didukung survey yang dilakukan tirto.id bahwa tren belanja obat obatan generasi milenial lebih sedikit (3%) dibanding generasi sebelumnya (3,7%). Menurunnya tren anggaran untuk membeli obat obatan ini bisa jadi didukung meningkatnya kesadaran untuk memiliki gaya hidup lebih sehat. Sehingga mencegah akan menjadi lebih baik daripada mengobati.

Menurut survey yang dilakukan agoda.com 80% generasi milenial lebih memilih travelling di dalam negeri dibanding luar negeri. Salah satu yang menjadi tantangan travelling di Indonesia adalah perubahan cuaca yang kadang tak menentu, apalagi jika travelling dilakukan menjelang ahir tahun, maka musim penghujan akan menjadi resiko tersendiri. 

Badan yang telah letih dan diterpa cuaca dingin tak jarang menimbulkan penyakit khas indonesia yaitu masuk angin. Masuk angin sebenarnya adalah fenomena menyempitnya pembuluh darah akibat cuaca dingin. Gejala masuk angin sendiri biasanya ditandai dengan meriang,kedinginan,sedikit pusing, serta mual. Sebenarnya ada satu solusi untuk mengatasi masuk angin, terutama jika anda tengah melakukan travelling yang pastinya akan mengganggu perjalanan. Solusinya adalah kerokan.

Seperti yang diungkapkan guru besar fakultas kedokteran Universitas Negeri Solo Prof. Dr. Didik Gunawan Tamtono,dr,PAK,MM,M.Kes, Kerokan adalah aktivitas menggores kulit tubuh berkali kali dengan benda tumpul. Alat yang digunakan biasanya dapat berupa koin,bawang merah, atau benda lain yang berbahan logam. Bagian tubuh yang dikerok pada umumnya punggung, tetapi dapat juga melakukan kerokan di bagian tubuh lain misalnya tangan ataupun lengan. Untuk memperlancar goresan biasanya menggunakan pelumas dapat berupa minyak,lotion,ataupun balsam. 

Tetapi yang agaknya paling direkomendasikan adalah balsam. Karena kerokan sendiri bertujuan untuk membuka pori pori yang menyempit , pastinya membutuhkan formula yang hangat seperti balsam. Ada satu merek balsam yang sangat direkomendasikan untuk digunakan, yaitu Balsem Lang. 

Balsem Lang mempunyai kandungan Mentha Arvensis alami, l-menthol, Eucalyptus Oil, Methyl Salicylate, dan Champor bekerja efektif memberi rasa hangat yang nyaman pada tubuh yang sakit. Balsem Lang dapat digunakan sehari-hari untuk membantu meredakan pusing, gejala masuk angin, pegal-pegal, nyeri sendi, dan keseleo. Tidak lengket dikulit dan praktis dibawah kemana-mana.sehingga manfaat yg dirasakan setelah kerokan menggunakan Balsem Lang badan menjadi lebih hangat. Juga akan lebih maksimal jika diikuti dengan mengistirahatkan tubuh setelah kerokan.

Kerokan agaknya tak hanya dapat digunakan sebagai solusi praktis disaat travelling. Tetapi, kerokan tanpa disadari adalah pengobatan alternatif yang sebenarnya sesuai dengan preferensi generasi milenial. Sehingga kerokan seharusnya dapat digategorikan ke dalam bagian healthy living atau gaya hidup sehat ala generasi milenial. 

Generasi millennial mempunyai kecendungan gaya hidup sehat dan mengindari konsumsi rokok dan alkohol karena keduanya memiliki dampak yang tidak baik bagi tubuh di kemudian hari. Alkohol dapat merusak jantung,liver,dan banyak organ lain. Sedangkan rokok merusak paru paru. Kerokan dapat digunakan sebagai pengganti obat obatan kimia di kala masuk angin menyerang karena konsumsi obat obatan kimia pun tak selamanya memiliki dampak baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun