Mohon tunggu...
Nidha Ul Khasanah
Nidha Ul Khasanah Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa sosial humaniora yang berusaha untuk humanis

Pendatang baru di Kompasiana, yang tidak tahu menahu harus menulis apa

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bisnis dengan Teman: Diawali dengan Semangat, Diakhiri dengan Hubungan yang Tak Lagi Hangat

26 Januari 2021   01:14 Diperbarui: 26 Januari 2021   01:27 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apalagi jika kamu melakukannya sendiri, atau mempunyai partner tapi tidak dekat secara emosinal. Jadi keputusan menjadikan teman sebagai partner bisnis sangat memudahkan kamu dalam berbagi beban. Selain itu, karena kamu melakukannya dengan teman yang sudah nyaman, kegiatan bisnis yang kamu lakukan pun terasa ringan.

Menguatkan persahabatan

Selain berdampak pada perkembangan bisnis, menjadikan teman sebagai partner dalam berbisnis juga berdampak pada persahabatan kalian lho. Karena sudah menjalankan panas perih bisnis bersama (ceilehh), persahabatan kalian juga makin kuat.

Eits, tapi tunggu dulu. Seperti koin recehan yang memiliki dua sisi, begitu pula dengan keputusan berbisnis bersama teman. Selain kemudahan-kemudahan yang didapatkan seperti yang disinggung sebelumnya, berpartner dengan teman sendiri dalam berbisnis juga rentan memunculkan konflik.

Lebih beratnya konflik tersebut bukan hanya di lingkup bisnis, tapi juga bisa berimbas ke jalinan pertemanan atau persahabatan kalian. Ini dia, beberapa risiko yang akan kalian dapatkan ketika berbisnis dengan teman. Risiko tersebut antara lain:

Komitmen yang rendah

Bukan hanya hubungan kakak-adekan, pacaran, teman tapi mau, atau rumah tangga aja yang butuh komitmen, bisnis juga sangat membutuhkan komitmen. Komitmen ini terasa double jika kamu memiliki partner dalam membuka bisnis tersebut.

Bukan hanya soal mengontrol diri untuk tetap konsisten dan maju dalam berbisnis, namun juga partner kamu yang harus seirama untuk perkembangan bisnis tersebut. Berbisnis dengan teman sendiri, terasa nyaman karena sudah kenal.

Tapi "nyaman dan sudah kenal" inilah yang bisa menjadi boomerang dalam menjalankan bisnis itu sendiri. Karena merasa bahwa sudah berteman dan bahkan sangat dekat, sehingga tidak ada rasa pakewuh atau segan. Hal ini memicu proses bisnis yang kurang berkembang dan stuck.

Pembagian Untung yang bikin buntung

Melibatkan partner dalam berbisnis berarti harus bagi hasil mengenai untung dan rugi. Karena bisnis bersama teman sendiri, sehingga cenderung mengalir saja dalam prosesnya, toh dengan teman sendiri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun