Believe in Her Episode 1 - Pria berparka mulai menurunkan koper-koper dari bagasi mobil ketika perempuan di sekitarnya cemas mengamati keadaan. Ini kali pertama perempuan ini berurusan dengan misi rahasia yang sempat diceritakan si pria.
Walau tidak terjun ke lapangan, bukan berarti hidupnya tanpa ancaman. Serangan saat tidur atau serbuan ketika pesta seperti di film action dapat terjadi sewaktu-waktu. Rhida terus-terusan membayangkan itu.
"Temanku nanti datang," kata Rio berjalan melewati Rhida. Pemilik nama diam dan langsung membuntuti.
Resor ini nampak sepi, tapi asri. Rhida hanya terus berjalan, mencoba menyamai langkah Rio di kirinya. Cemas perempuan ini berganti lelah, ingin segera merebah selama mungkin.
Ketika pintu kayu besar menyeruak, cahaya ketenangan tersingkap. Villa yang disiapkan cukup besar dan sangat nyaman. Rhida tersenyum di hati teringat rumah idamannya.
Waktu senja merayap pergi, Rhida benar-benar menjatuhkan tubuhnya di selembar kasur tipis. Rona hangat taman belakang dengan kolam dan bambunya masih berpendar di ingatan.
BRAKKK!!!
Ledakan tanpa permisi dari pintu kayu mengaburkan keheningan! Rhida lekas diseret Rio ke suatu sudut.
Semacam ledakan beberapa menit lalu mungkin telah merobohkan pintu kayu. Rhida berusaha menahan deru napas yang tak sabar mendobrak lemari, ia kesal karena baru saja terlelap.
Tempat keduanya bersembunyi tidak begitu sempit dan ada kimono mandi tergantung di kiri. Rio pikir ini tempat yang aman selama tangannya mampu menahan Rhida di depannya.
