Mohon tunggu...
Nidaul Haq
Nidaul Haq Mohon Tunggu... Pustakawan - Me

Suka baca novel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Harus Ramah di Perpustakaan?

12 Mei 2014   19:18 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:35 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mengapa harus ramah di perpustakan? Karena perpustakaan merupakan lembaga yang bergerak di bidang jasa yang harus memberikan pelayanan kepada masyarakat penggunanya.Sehingga perpustakaan harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada penggunanya. Sering kali kita melihat dan mengalami sendiri, pelayanan perpustakaan antara satu tempat dengan tempat yang lain, sangat berbeda pelayanannya. Pelayanan yang tidak seragam, dalam hal sikap dan attitude, akan menimbulkan berbagai dampak atau akibat bagi perpustakaan itu sendiri.

Masyarakat awam memiliki asumsi yang menjadi persepsi umum bahwa pustakawan atau pegawai yang bekerja di perpustakaan kebanyakan galak, jarang tersenyum, acuh tak acuh dan lamban dalam bekerja, bahkan ada kesan pustakawan itu kerjanya hanya duduk-duduk saja, tidak mengerjakan apapun.

Walaupun kita tahu, ada banyak perpustakaan yang memberikan pelayanan prima, yang memanjakan penggunanya dengan beragam fasilitas, namun asumsi bahwa pustakawan itu galak, jarang tersenyum dan perpustakaan itu tempat yang kumuh, tidak menyenangkan itu masih melekat di benak masyarakat.

Hal ini, tentu saja sangat merugikan perpustakaan. Maka, langkah awal yang harus di lakukan adalah pembenahan di dalam perpustakaan itu sendiri. Setiap pustakawan harus memiliki kesadaran, untuk bersikap ramah, sopan dalam melayani pengguna perpustakaan. Memberikan pelayanan terbaik dengan menerapkan budaya 3 s, yaitu senyum, sapa, salam sangat penting untuk di lakukan oleh pustakawan.Dengan begitu, pengguna akan merasa aman dan nyaman berada dalam perpustakaan. Sehingga, pengguna tidak kapok berkunjung ke perpustakaan. Dan, tentu saja hal ini, akan mengubah sedikit demi sedikit paradigma masyarakat yang mengganggap pustakawan galak dan perpustakaan tempat yang membosankan, dan tidak menarik.

Pembenahan lain yang harus di lakukan adalah, melakukan inovasi dan kreasi terhadap gedung perpustakaan, buatlah tampilan gedung itu semenarik mungkin, dengan arsitektur yang menarik dan unik, sehingga masyarakat tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan. Hal yang tak kalah penting adalah koleksi perpustakaan harus lengkap dan sesuai dengan kebijakan yang dimiliki perpustakaan. Pengguna perpustakaan pasti akan mencari perpustakaan yang memiliki beragam literature, sehingga memudahkan pengguna dalam menelusuri informasi yang di butuhkan, kalau koleksi perpustakaan itu tidak lengkap, maka untuk apa ke perpustakaan???

Jika masyarakat kita rajin membaca dan ke perpustakaan, belajar dengan giat dan mengembangkan ilmu pengetahuan, maka tidak akan lagi ada yang mengatakan bahwa masyarakat Indonesia itu memiliki minat baca rendah, tidak berpengetahuan luas dan bodoh.

Djakarta, 12 Mei 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun