Bukan hanya perpustakaan yang harus tumbuh dan berkembang, namun pustakawannya juga harus bisa berkembang demi memenuhi kebutuhan zaman.
Lembaga perpustakaan yang saya rasakan hingga kini, mungkin masih dianggap sebelah mata. Banyak pustakawan diberikan tugas yang tidak relevan dengan dunia perpustakaan.Â
Hingga waktu yang ada, terbuang untuk melakukan kegiatan lain yang tidak ada kontribusinya di perpustakaan. Apalagi perpustakaan di sekolah-sekolah masih banyak, pengelolanya tidak ada atau kalau pun ada yang mengelola tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang perpustakaan.
Apalagi stigma perpustakaan tentang tempat orang buangan masih terjadi hingga kini. Perpustakaan bukanlah tempat untuk orang-orang buangan, yang mungkin di bagian lain tidak diperhitungkan kinerja dan kompetensinya.Â
Jika sebuah lembaga menginginkan kemajuan terutama di perpustakaan, maka sudah seharusnya perpustakaan itu di isi oleh orang-orang yang kompeten dibidangnya.Â
Meski bidang lain dibutuhkan, misalnya orang IT namun kita tidak dapat memungkiri bahwa semua itu yang mengerti bagaimana mengelola dan memelihara perpustakaan  adalah orang-orang yang memiliki basis ilmu perpustakaan.
Bekerja di perpustakaan, kenyataannya tidak seindah bayangan. Pastilah ada persoalan-persoalan yang harus dituntaskan untuk menjawab tantangan zaman.Â
Apalagi di era sekarang ini, jika tidak ingin tertinggal dan ditinggalkan, patutlah setiap pengelola perpustakaan menyadari mengenai kompetensi diri.Â
Bagaimana meningkatkan pengetahuan dan kemampuan diri, beradaptasi dengan teknologi, pustakawan tidak hanya bekerja dibalik meja dan terkungkung dalam teknis pekerjaan sehari-hari.
Tulisan ini saya dedikasikan demi profesi pustakawan yang saya cintai dan banggakan. Agar menjadi sebuah catatan yang saya dokumentasikan agar tidak hilang tertelan waktu dan zaman.Â
Perpustakaan adalah bagaimana pustakawan itu sendiri. Jika ingin melihat sebuah perpustakaan secara umum maka lihatlah bagaimana pustakawannya, apakah kompeten dan memiliki keinginan berkemajuan atau tidak.