Mohon tunggu...
Nida Rahman
Nida Rahman Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

saya nida nur rahman, seorang mahasiswi di universitas islam negri malang tekhnik arsitektur 2011 ini. Senang membuat suatu tulisan, senang membaca, senang bercerita, berbagi pendapat, mendengarkan cerita orang. Kalian bisa juga kunjungi blog saya www.nidarahman.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saat Jarak Memisahkan Kita

17 Agustus 2011   05:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:42 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suasana Ramadhan kali ini sangat berbeda dari ramadhan-ramadhan sebelumnya yang telah aku jumpai.Pagi itu hari pertama bulan puasa, perasaan berbeda mulai menjangkit sekujur tubuh ku, dan perasaan itu mulai memuncak ketika adik kecil ku berkata kepada ku demikian,

“Mbak.. di sini tinggal empat hari lagi ya? Mbak nidaaaaa.. jangan pergi !” ucap adik ku sambil menghampiri ku dan memeluk ku dengan tangisan kecil yang seolah-olah orang lain melihatnya bercanda, tetapi bagi ku itu raut wajah asli nya dan perasaan yang sedang ia alami.

“Hihihi, milaaaaa… !” jawab ku sambil membalas pelukkannya, dan aku sisipkan senyum pertanda aku sangat sayang kepada adik kecil ku itu.Memang bulan Agustus awal ini aku akan pergi ke kota Malang. Untuk melanjutkan sekolah ku di jenjang mahasiswi.

Berbeda dari bulan puasa lainnya, yang biasanya aku habiskan di rumah bersama sanak famili namun kali ini aku habiskan di sebuah kota yang sebelumnya tidak pernah aku kenali, serta bersama sebuah populasi yang baru, dari mulai teman, komunitas penduduk, maupun susana tempat aku tinggal sekarang.

Awal itu, ketika sampai di kota malang bersama kedua orang tua ku rasanya ada timbul ketidak nyamanan, rasa takut dan sebagainya. Tapi kedua orang tuaku memunculkan semangat juang ku meraih cita-cita. Meraka memberi ku segala penyemangat, dukungan dan lainnya yang cukup membuat ku kembali membuka mata untuk menghadapinya.

Saat kedua pasang kaki ini masuk ke sebuah gedung yang nantinya akan menjadi tempat tinggal ku. Perasaan mulai bercampur aduk, saat itu entah mengapa aku tak ingin pergi meninggalkan kedua orang tua ku. Ingin mereka tetap tinggal di samping ku. Namun aku berfikir aku tak ingin terlihat rapuh, terlihat tidak mampu. Aku pun langsung memantapkan hati untuk melanjutkan langkah ku masuk ke gedung tersebut. Dengan seucap salam aku awali dengan harap bahwa salam tersebut mendapat sambutan hangat. Ternyata harapku terkabul, sambutan hangat mereka membuat ku semangat dalam menjalankan segala macam aktifitas di kota malang ini.

Dari mulai ospek ma'had atau asrama, sampai kegiatan sehari-hari dari mulai baca al-qur'an, shalat berjamaah, membeli makan, sampai menelfon kedua orang tua ku pun aku jalanin dengan semangat. Aku memang sering menghubungi mereka, karena orang tua ku menyuruh ku mengganti kartu sim handphone ku dengan TELKOMSEL, karena mereka memakainya juga, jadi biar serempak dan kompak aku pun mengikutinya, tidak hanya itu di kota Malang sinyal TELKOMSEL sangat kuat jadi aku tidak ragu. Aku dan kedua orang tua ku pun bisa berjam-jam berkominikasi nya.

Tidak terasa ramadhan pun akan habis, dan rencana nya aku memang tidak pulang ke Bekasi. Aku akan ber lebaran di sini. Sebenarnya aku ingin sekali pulang dan lebaran bersama keluarga besar ku. Tapi mungkin ada hikmahnya mengapa aku tidak pulang.

Semoga di bulan ramadhan ini, di awal aku di kota malang dan di awal aku mulai melakukan aktifitas kuliah ku, membuat ku menuju ke arah yang positif, dan mendapat kan berkah dari apa yang telah aku lakukan, aaaamin.

Ya Allah titip salam rindu ku ini kepada kedua orang tua ku, dan orang-orang terdekatku, jangan khawatirkan aku, aku akan baik-baik saja. Tunggu aku mendapat gelar Sarjana Teknik.

Titipkan semangat mu Ayah bunda. dan doa kan anakmu selalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun