Mohon tunggu...
Nida Rahman
Nida Rahman Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

saya nida nur rahman, seorang mahasiswi di universitas islam negri malang tekhnik arsitektur 2011 ini. Senang membuat suatu tulisan, senang membaca, senang bercerita, berbagi pendapat, mendengarkan cerita orang. Kalian bisa juga kunjungi blog saya www.nidarahman.blogspot.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aku Dijahili Gara-gara Promag

1 Agustus 2011   13:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:11 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Panas terik memang membuat orang ingin sekali menyeruput, dan mengunyah sesuatu kedalam mulut. Siang itu Aku dan teman-teman sedang asyik menghabiskan waktu di depan layar computer. Entah itu asyik membuka facebook dan twitter, atau asyik melihat video super junior. Kami memang kalau sudah di pertemukan dengan boyband korea itu duduk pun tidak akan bergerak, posisi dari awal pun tetap tidak bergeser sama sekali sampai akhir.

Makanpun terasa lewat untuk satu moment ini (kecuali solat, kita berhenti sejenak). Aku dan kawan-kawan sudah tak nafsu untuk beranjak makan. Rasannya ngeliat super junior pun sudah kenyang, dan terisi perut ini. Namun kejadian aneh terjadi pada salah satu teman ku. Biasanya dia sangat antusias sekali menontonnya, dia yang semangat member tahu kita tentang video-video itu. Siang itu tidak seperti biasannya, dia hanya diam menatap kami yang sedang berteriak histeris ketika tokoh yang masing-masing kami idolakan muncul satu persatu, dan raut mukanya sedikit tidak menggambarkan bahwa dia baik-baik saja.

Sempat kami berbisik satu sama lain, “Dia kenapa sih? Kok tumben kagak berkokok tuh mulut?” kami serentak melirik bersama, dan satu jawaban dari dia, “hehe…!”cengiran sesaat dan dia kembali terdiam.

Aku sengaja mengeser tubuh ku, mungkin aku terlalu menutupi layar. Kami memang sering menonton dengan satu layar computer untuk bersama-sama. Tapi usaha ku sia-sia. Tidak ada respon dari orang yang aku tuju.

“Kenapa ya itu orang, biasannya dia maunya nonton paling depan, terus paling heboh.” Tanya ku dalam hati. Akupun kembali menatap layar computer, karena merasa bahwa bukan karena dia tidak kebagian porsi layar untuk melihatnya.

Beberapa menitpun berlalu, teman ku ini tiba-tiba saja mengentakkan kaki nya ke lantai. Spontan kami semua yang ada di tempat tersebut kaget bukan kepalang.
“Ngapa sih lo?”celetuk salah satu teman ku.

“Ah.. emm.. nggak apa-apa..!”sahut teman ku itu.

Mendapat jawaban dia yang menggambarkan bahwa dia baik-baik saja, kami semua langsung kembali focus kepada apa yang tadi kami tinggalkan. Tapi Aku merasa ganjil dengan jawaban dia.

Aku merubah posisi duduk ku dan mendekatkan diri ku kepada teman ku itu.

“Eh ngapa sih lo?” Tanyaku terus terang.

“Engga kenapa-kenapa kok.” Jawab temanku sekedarnya.

Kali ini dia memegang perutnya, spontan aku menatap aneh.
“Lo sakit? Maag lo kambuh ya? Blom makan kan lo? Jaaaah…bilaaang kek, lo mah selalu sok kuat!” nyerocos ku.

“Ah elah lo mah, malah marah-marahin gue. Tau ah males gue.” Jawab dia sewot.

“Dih ngapa lo jadi sewot, yaudah bentar gue ambilin obat di uks, samba skalian ngambil makan lo!” sahutku sambil sok jutek.

Aku pun pergi dan mengambil sepotong bungkus PROMAG di uks, dan mengambil jatah makan siang teman ku itu.

“Nih, minum obat dulu, trus makan!”ucapku.

“Iye, makasih!”jawab dia sambil malu-malu.

Bebrapa menit setelah dia minum PROMAG dan makan. Ternyata dia sudah asyik ketawa-ketawa dengan temannya.

Aku pun teriak.

“Tuh kan sembuh, lo sih ngeyel kagak makan.” Teriak ku membuat teman-teman di tempat itu menoleh ke arah ku.

“Yee, gue sembuh bukan gara-gara makan, gara-gara minum PROMAG sih yeee..”jawab dia.

“Ngeeeek !” jawab aku.

Spontan teman-teman ku tiba-tiba ketawa.

“Hahahahahaha…!”

“Lah kenapa?” kata aku.

“Lo abis di kerjain tuh sama dia.” Jawab salah satu teman ku menunjuk kearah dia yang sedang menunjukkan sebungkus PROMAG besar.

“Wuaaaa….ngajak ribut.” Jawab ku sinis.

Ternyata dia sudah bawa obat PROMAG di tas nya, dan sudah meminum lebih dulu dari tadi sebelum aku datang.

Bener-bener….. Aku cuma bisa geleng-geleng kepala. Untug stok sabar masih banyak.

Makasih ya PROMAG buat teman aku sembuh walapun Aku jadinya dikerjain gara-gara PROMAG.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun