Mohon tunggu...
Nida Noor Faridah
Nida Noor Faridah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

ambivert

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi Al-Jabarti dalam Historigrafi

16 Juni 2023   20:19 Diperbarui: 16 Juni 2023   20:28 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://static01.nyt.com/

Metode penulisan biografi (terjemahan) dan kronikel (khabar) merupakan dua gaya penulisan yang telah berkembang dan populer di kalangan sejarawan Muslim sejak awal. Al-Jabarti salah satu tokoh historiografi Islam yang telah mengkombinasikan dua gaya tersebut secara serentak dan menciptakan inovasi.

Memiliki nama lengkap Abd. Al-Rahman Ibn Hasan al-Jabarti, lahir di Kairo tahun 1163 H/ 1754 M dan meninggal tahun 1882 H. Al-Jabarti dinisbatkan pada Jabart, yaitu sebuah wilayah kecil di negeri Habasyah (Etiopia), negeri asal nenek moyang Nenek moyang al-Jabarti pindah ke Kairo bersama-sama dengan beberapa keluarga lain dari daerah Jabart. Perpindahan keluarga ini kelihatannya tidak disebabkan oleh kesulitan hidup, tetapi memenuhi aspirasi keagamaan, sebab tidak beberapa lama, di Kairo seorang kakek al-Jabarti ditunjuk sebagai ketua pemukiman (syekh ar riwaq) di Azkar. Kedudukan ini kemudian diwariskan secara turun- temurun dari bapak sampai ke anak, dan seterusnya.

Al-Jabarti berasal dari keluarga yang taat beragama dan aktif berkecimpung di dunia ilmiah Beberapa orang di antaranya dikenal sebagai ilmuwan di al-Azhar, Mesir. Ayahnya sendiri, Hasan al-Jabarti (1179 H), adalah seorang ahli ilmu keagamaan islam dan ilmu pasti, terutama astronomi dan geografi dan mengajar di al-Azhar. Al-Jabarti adalah sejarawan Mesir terkenal yang hidup di tiga periode politik Mesir: 1) zaman pemerintahan Turki Ustmani di Mesir yang berakhir tahun 1798; 2) zaman pendudukan Perancis (1798-1801); dan 3) zaman pemerintahan Muhammad Ali Pasya yang dimulai tahun 1805 M.

Pendidikan formal pertama yang dilalui al-Jabarti adalah di Madrasah as-Samaniyah. Kairo. Di samping menuntut ilmu di madrasah ini. pada waktu yang sama, sepulang dari madrasah, ia juga belajar berbagai ilmu keagamaan dari ayahnya dan dari ulama-ulama yang datang ke rumahnya. Setelah itu, al-Jabarti melanjutkan pendidikannya di al-Az-har sambil terus belajar ilmu astronomi, matematika, dan hikmah dari ayahnya.

Kurang lebih itulah pendidikan yang telah ditempuh oleh Al-Jabarti, sepeninggal ayahnya, di umur yang masih terbilang cukup muda yaitu 21 tahun, Al-Jabarti menjadi salah seorang ulama besar al-Azhar, Kairo, Mesir, mengikuti jejak sang ayah.

Dalam menuliskan sebuah karya tulisan, al-Jabarti dinilai sebagai seorang pahlawan sejarah Arab-Islam dan memiliki kelebihan dibanding sejarawan yang lain. Hal ini dikarenakan pada masa pemerintahan kerajaan Ottoman atau Usmani buku-buku yang muncul bukan menggunakan bahasa Arab, melainkan bahasa Turki. Di dalam tulisannya juga, Ia menggambarkan masyarakat Mesir pada masa itu dengan sempurna serta berusaha melakukan penelitian mendalam terhadap peristiwa yang dialaminya dan menyatakan bahwa buku itu ditulis bukan karena perintah penguasa tetapi karena ia adalah seorang ilmuan independen. Disamping inovasi yang telah diciptakannya, Al-Jabrti tetap mempertahankan corak penulisan sejarawan Muslim seribu tahun yang lalu, yaitu Hawliyat.

Dua buah karyanya yang sangat terkenal dan menggunakan metode penulisan kombinasi yang merupakan inovasinya ini yaitu pertama Aja'ib al-Atsar fi al-Tarajim wa al-Akhbar (Keanehan-Keanehan Peninggalan tentang Biografi dan Kabar Berita) yang lebih dikenal dengan Tarikh al-Jabarti dan kedua Mazhab at-Taqdis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun