Integrasi antara TaRL dan pembelajaran tanggap budaya dapat memberikan berbagai manfaat, antara lain:
- Peserta didik lebih termotivasi untuk belajar ketika mereka merasa bahwa pembelajaran relevan dan menghargai budaya mereka.
- Dengan belajar pada level yang sesuai dengan kemampuan mereka dan menggunakan pendekatan yang relevan, hasil belajar peserta didik dapat meningkat secara signifikan.
- Peserta didik belajar untuk menghargai dan bekerja sama dengan teman-teman dari berbagai latar belakang budaya, mengembangkan keterampilan sosial yang penting.
Sehingga, pengajaran TaRL dalam kerangka CRT memberikan strategi yang sukses dan inklusif untuk menjamin bahwa setiap siswa memperoleh pendidikan yang bermanfaat. Guru dapat membantu siswa mewujudkan potensi penuh mereka dengan menggabungkan strategi-strategi ini ke dalam lingkungan belajar yang lebih menarik dan dinamis.
Referensi
Fitriah, Lailatul, Maytha Esterya Lumban Gaol, Nursila Cahyanti, Nadilla Resti Yamalia, Nisa Maharani, Irma Tri Iriani, and Surayanah. “PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN CULTURALLY RESPONSIVE TEACHING DI SEKOLAH DASAR.” Journal of Language, Literature, and Arts 4, no. 6 (2024): 643–51.
Khusaini, Fitri Amalia, Desi Rahmawati, Muhammad Syukur, and Dirgantara Wicaksoni. Kombat Bunga Rampai: Pendidikan Dan Human Capital. Edited by Muhammad Ivan. 1st ed. Depok: PT Rajawali Buana Pusaka, 2021.
Nanda, Nurhalima Meirina Prafitasari, Hadiawati Aulya, and Ika Priantari. “Pembelajaran Teaching at the Right Level Sebagai Implementasi Kurikulum Merdeka.” JTP: Jurnal Teknologi Pendidikan 1, no. 4 (2024): 1–8.
Siswaningsih, Wiwi, Asep Kadarohman, Triannisa Rahmawati, Nahadi, F.M. Titin Supriyanti, Zackiyah, and Sjaeful Anwar. “Training Teaching at the Right Level (TaRL) and Curturally Responsive Teaching (CRT).” Jurnal Pengabdian Isola 2, no. 2 (2023): 135–41.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H