Di antara teman-teman pembaca apakah ada yang telah menikah atau yang masih tahap berencana akan menikah? Jika ada yang ingin menikah dalam waktu dekat ini ada baiknya kalian mempersiapkan diri sebelum kalian menjadi pasangan seseorang, atau menjadi orang tua untuk seseorang.
Karena menjadi pasangan itu, mau tidak mau akan menjadi bagian dari tanggung jawab, apalagi jika menjadi orang tua. Kita harus benar-benar siap secara fisik dan mental untuk menghadapi fase baru dalam hidup, karena menjadi orang tua adalah proses mempersiapkan generasi selanjutnya. Masuk ke dalam periode ini tidak mudah, banyak orang yang memutuskan untuk menunda kehamilan mereka, salah satu tujuannya adalah untuk memberi jeda pembagian porsi biaya pendidikan dan kesehatan masing-masing anak, untuk kesejahteraan mereka tentunya supaya hidup dengan layak.Â
Banyak pasangan yang memutuskan untuk menunda memiliki anak, menunda menjadi orang tua, atau memberi jarak antar kehamilan. Kebanyakan dari mereka mengambil keputusan ini dibarengi dengan penggunaan kontrasepsi. Kontrasepsi adalah alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan, memberi jarak, bahkan menghentikan kehamilan.
Berbagai resiko dan kontroversi tentang kontrasepsi selalu ada, tapi sebagai langkah memahami lebih dalam, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan sebelum memutuskan menggunakan metode ini. Langkah paling utama adalah memahami keadaan tubuh anda sendiri. Â Baiknya anda dan pasangan melakukan riset terlebih dahulu, sebab ternyata ada berbagai macam alatnya di Indonesia, maka konsultasikan pada ahlinya.Â
Tanyakan apa saja efek sampingnya jika diterapkan dan dipakai oleh tubuh anda, karena tubuh anda adalah sensor terbaik, segera hentikan penggunaan jika membawa pengaruh signifikan pada tubuh anda.Â
Di antara alat kontrasepsi yang beredar, saya ingin mengulas pengalaman pribadi penggunaan alat kontrasepsi. Sebelum jauh mengulas, saya deskripsikan sebagai perempuan yang telah menikah selama tiga tahun, dengan aktivitas penuh di rumah. Suami saya bekerja tidak jauh dari rumah, dan kita bersama-sama setiap hari.Â
Dalam tiga tahun perjalanan pernikahan, saya telah dua kali mengalami pergantian alat kontrasepsi. Yang pertama, saya pernah menggunakan pil KB Andalan, sebelum memutuskan memiliki anak. Saya memutuskan menunda kehamilan karena saya harus menyelesaikan dulu skripsi, selama dua bulan setengah saya menggunakannya.Â
Dari beberapa pengalaman orang sekitar saya, ada berbagai efek yang mereka rasakan. Dari mulai perubahan siklus menstruasi mereka, penurunan berat badan, bahkan kenaikan berat badan. Tapi respon tubuh saya yang cukup signifikan adalah kenaikan berat badan dan siklus haid yang kurang teratur, saya cukup disiplin mengkonsumsi obatnya, dan saya cukup berhasil menggunakan alat ini.
Setelah memutuskan untuk memiliki anak, alhamdulillah saya langsung hamil dan melahirkan seorang anak perempuan. Selepas melahirkan dengan metode sesar, saya langsung menggunakan IUD Copper T. Alat ini biasa disebut juga sebagai AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) karena dipasang tepat di dalam rahim.Â
Sejak menggunakan alat ini saya lebih tenang karena yang saya menggunakan alat berjangka waktu selama delapan tahun. Sisi lainnya adalah, di beberapa periode menstruasi saya akan merasakan nyeri yang lebih hebat dari biasanya, dan volume yang lebih deras. Dalam dua hari pertama saya bisa menghabiskan hari saya untuk bolak balik kamar mandi membersihkan pakaian karena daya tampung pembalut yang sering berlebih, bahkan pernah dalam satu hari saya mengganti pembalut enam kali dalam sehari dengan berbagai ukuran.Â