Mohon tunggu...
nida muliadewi
nida muliadewi Mohon Tunggu... -

nida mulia dewi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Alangkah Lucunya Negeri Ini

17 November 2014   02:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:39 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Judul diatas adalah judul film yang dibuat beberapa tahun yang lalu dimana film ini  menceritakan tentang seorang yang menjadi bos copet di jalanan lalu hasil uang dari copet  tersebut ditabung untuk melakukan bisnis selanjutnya yaitu menjadi penjual asongan dijalan. Untuk beberapa waktu bisnis tersebut lancar, akan tetapi lalu lintas ibukota yang begitu padat mengharuskan pemerintah untuk membereskan pedagang asongan dijalanan. Dan bisnis itu pun muai hancur.

Seorang anak kecil yang tertangkap pun berfikir dan mengatakan kepada pihak satuan polisi pamong praja atau SATPOL PP dengan nada memprotes “kita hanya menjual untuk membeli makan mengapa ditangkap? kenapa para orang berdasi dan berpakaian rapi diluar sana tidak tertangkap? Mereka yang berdasi dan ternyata membodohi, mereka yang selalu duduk di kursi dan ternyata korupsi tidak di tangkap dengan hidup mereka yang nyaman?”

Dalam satu sisi pun saya berfikir, seberapa lucu negeri ini. Dalam berita di salah satu acara televisi seorang kakek yang ketahuan mengambil semangka di kebun sebelah tertangkap dan dipenjara selama 3 tahun, sedangkan mereka para pejabat Negara yang terkena masalah hanya dipenjara dalam jangka bulan. Sepertinya zaman sekarang UUD menjadi sebuah hal yang diukur dengan RUPIAH

Bahkan Negara Indonesia yang dinilai kaya sumber daya alam ini nyatanya masuk dalam daftar 5 besar Negara terkorup di dunia. Harapan demi harapan masyarakat Indonesia dengan memiliki pemimpin yg adil , yang dari rakyat dan hanya untuk rakyat terus dimiliki. Bisakah Indonesia makmur sejahtera? Haha semoga ..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun