Mohon tunggu...
Nidamia
Nidamia Mohon Tunggu... Freelancer - verba volant, scripta manent

seorang sarjana psikologi yang meminati konsentrasi psikologi sosial. tentangku bisa dilihat di about.me/nida.damia :)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Buku Pendidikan Politik Cerdas: "Idealis, Pragmatis, dan Religius"

7 Mei 2014   07:51 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:46 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Politik yang dianggap santun bagi bangsa Indonesia setidaknya memuat tiga nilai, idealis, pragmatis, dan religius. Idealis adalah nilai politik yang sesuai dengan teori. Indonesia lebih memilih teori yang berdasarkan trias politika, yang mengedepankan keseimbangan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Pragmatis merupakan nilai politik yang berada pada tataran praktis. Nilai ini biasanya berkaitan dengan strategi dan taktik. Sedangan nilai religius berkaitan dengan keyakinan beragama. Politikus yang religius menjalankan politik sebagai ekspresi ibadah kepada Tuhan. Politikus yang baik harus mampu menyeimbangkan antara tiga nilai tersebut." "Prof. Dr. Idrus Affandi, S.H., Guru Besar Bidang Pendidikan Politik Universitas Pendidikan Indonesia ini merasa nyaman menganalisis politik dengan perspektif idealis, pragmatis, dan religious ini. Sebab, persoalan politik memang berkutat pada tiga nilai itu. Pembantu Rektor UPI ini dalam buku tidak menempatkan diri sebagai "aku" atau pelaku politik, melainkan cukup menjadi pendidik politik. Ia berusaha menjaga jarak untuk tidak terlibat secara detail dan teknis politik, apalagi melakukan 'politicking'. Pembina Yayasan Nur Arrahman Cimahi ini memilih berpikir sebagai negarawan. Politik apa pun yang terjadi harus dibawa dan diarahkan kepada kemaslahatan bangsa dan Negara, bukan untuk kepentingan pribadi dan kelompok." --------------------------- Saya masih membaca buku ini. Padahal tidak terlalu tebal, hanya 122 halaman saja. Mungkin sehari pun bisa selesai. Hanya saja, setiap saya membaca tiap kalimatnya, saya perlu waktu lebih untuk memahaminya. Maklum, baru belajar ilmu politik :) Ketika membaca buku ini, pengetahuan saya tentang politik semakin bertambah dan terarah dengan baik. Paradigma saya tentang dunia politik selama ini menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sebelumnya, saya begitu mudah terpengaruh oleh media massa yang selalu menampilkan berita-berita politik negeri yang 'buruk rupa'. Namun akhirnya buku ini mencerahkan pemikiran saya tentang belantara politik yang sebenarnya. --------------------------- [caption id="" align="aligncenter" width="540" caption="Dok. Pri"][/caption] --------------------------- Banyak sekali rekan saya yang mengatakan bahwa 'Politik itu Kotor'. Ternyata, kesan bahwa politik itu kotor karena terlalu banyaknya praktik politik pragmatis yang keluar dari nilai religius dan keluar dari nilai idealisme. Ya, terjadi dikotomi. "Mungkinkah tercipta Politik yang Fitri? Kenapa tidak? Tak ada yag mustahil di dunia ini. Gunakan saja jargon politik yang ada, "Tidak ada teman yang abadi, melainkan kepentingan yang abadi." Kepentingan kita sekarang adalah bangsa indonesia harus sejahtera dan bahagia. Maka, tugas politikus mewujudkannya dengan melahirkan kebijakan yang rasional, humanis, dan religius." "Siapa pun yang akan menjadi presiden, pilihlah tokoh NEGARAWAN, bukan sekedar politikus. Negarawan akan mempertaruhkan politiknya demi negara dan bangsa. Sebaliknya, politikus berani mempertaruhkan negara dan bangsa demi politiknya. (Na'udzubillah min dzalik)." --------------------------- Dalam hal ini, Bung Karno dapat menjadi teladan. Meskipun beliau memimpin PNI, namun ketika menjadi presiden, beliau melepaskan diri dari berbagai atribut partai. Inilah yang dinamakan profesional. Beliau adalah pemimpin negara dan bangsa. Pemilu 2014 harus menghasilkan negarawan seperti itu, bukan sekedar politikus. Dan semua kesempatan berada di tangan rakyat. Maka, gunakanlah kesempatan itu dengan sebaik mungkin. Buku ini layak dibaca dan dipahami untuk Anda yang ingin dan akan menjadi Negarawan yang memiliki nilai Idealis, Pragmatis, dan Religius tentunya. Harus sampai khatam :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun