Mohon tunggu...
Nida Komalasari
Nida Komalasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

"Segalanya adalah bilangan" _Phytagoras_

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etnomatika pada Tarian Jaipong Asal Jawa Barat

30 Juni 2023   21:30 Diperbarui: 1 Juli 2023   10:10 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Etnomatematika merupakan studi matematika dalam kebudayaan suatu kelompok masyarakat
tertentu (Hartanti, S., & Ramlah, R., 2021). Tujuan etnomatematika adalah untuk
menghubungkan antara nilai-nilai budaya dengan pendidikan matematika (Putri, L. I., 2017).
Budaya adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan sehari-hari (Naja F.Y., Mei,
A., & Sa'o, S., 2021). Suatu kebudayaan memiliki kesenian yang ada di dalamnya, kesenian
merupakan simbol/identitas keberadaan suatu tempat/daerah (Prayogi, D., 2016). Seni daerah
seperti tarian, musik, dan seni rupa, merupakan hasil ekspresi yang menunjukkan ciri khas serta
keunikan suatu daerah. Sebagai contoh, tari jaipong yang asalnya dari Jawa Barat, menekankan
gerakan yang memperlihatkan keindahan bentuk dan menggerakkan seluruh bagian tubuh
(Prayogi, D., 2016).
Dalam tari jaipong, terdapat dua elemen yang dapat mengadopsi prinsip matematis, yaitu
gerakan yang dilakukan oleh penari dan alat musik pendukung tari jaipong yang terdiri dari
seperangkat gamelan (Hartanti, S., & Ramlah, R., 2021).
Beberapa prinsip matematis yang terdapat pada gerakan penari jaipong adalah sebagai berikut:
1. Transformasi geometri : pada tari jaipong, terdapat gerakan-gerakan mengubah bentuk
atau posisi awal menjadi bentuk atau posisi yang lain. Contohnya, gerakan "salendro"
atau "siger" yang mengubah posisi tangan dan kaki penari menjadi formasi tertentu.
2. Simetri : simetri merupakan prinsip matematis yang menunjukkan keseimbangan dan
kesimetrisan pada sebuah objek. Pada tari jaipong, terdapat gerakan-gerakan dimana
penari melakukan gerakan yang sama secara simetris. Sebagai contoh, gerakan "maju-
mundur" yang dilakukan oleh para penari dalam baris.
3. Baris bilangan: pada tari jaipong, terdapat prinsip matematis baris bilangan yang
menunjukkan pola angka yang teratur dan terus berlanjut. Contoh dari prinsip ini adalah
gerakan "tangkep payung" yang menunjukkan gerakan petikan jari yang teratur.
Beberapa prinsip matematis yang terdapat pada gamelan pengiring tari jaipong adalah sebagai
berikut:
1. Sistem oktaf: pada gamelan pengiring tari jaipong, terdapat sistem oktaf yang
menunjukkan kisaran nada yang dapat dimainkan. Prinsip ini berdasarkan pada
pembagian oktaf yang memiliki 12 nada dalam skala musik. Sistem oktaf pada gamelan
pengiring tari jaipong memastikan bahwa suara yang dihasilkan selalu seirama dan
harmonis.
2. Polifoni: polifoni merupakan prinsip matematis yang menunjukkan kombinasi
beberapa nada atau suara untuk menghasilkan bunyi yang indah. Polifoni pada gamelan
pengiring tari jaipong memberikan kesan harmonis dan menghasilkan berbagai variasi
bunyi yang memukau.
3. Sistem irama: sistem irama pada gamelan pengiring tari jaipong menunjukkan
pengaturan waktu atau tempo dalam bermain alat musik. Prinsip ini memastikan bahwa
irama yang dihasilkan selalu seirama dengan gerakan tari untuk menciptakan keindahan
sempurna.

Referensi

Enistoneisya, A., & Setiani, A. (2017). Konsep Matematika Pada Tari Jaipong Kembang

Hartanti, S., & Ramlah, R. (2021). Etnomatematika: Melestarikan Kesenian dengan

matematika pada jenjang MI. Jurnal Ilmiah pendidikan dasar, 4(1).

MEMPERTAHANKAN TARIANKREASI TRADISIONAL DITENGAH BUDAYA

POPULER (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia) Studi Literatur

Tentang Kreativitas Anak Dalam Pembelajaran Seni Tari Jaipong Melalui Strategi

Belajar Sambil Bermain

Naja, F. Y., Mei, A., & Sa'o, S. (2021). Eksplorasi Konsep Etnomatematika Pada Gerak Tari

Pembelajaran Matematika. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Budaya, 7(2), 33-42.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun