Artikel ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah teknik penulisan karya ilmiah di universitas teknologi digital. Dan menerapkan hasil pemahaman seminar oleh ibu Siska fajar Kusuma S.M, M.M.
Beliau menjelaskan tentang bagaimana cara menulis artikel populer juga cara meningkatkan minat literasi pada kalangan pelajar dan mahasiswa, dengan memanfaatkan penggunaan media digital.
UNESCO menyebutkan dua fakta tentang rendahnya minat literasi bangsa Indonesia. Pertama, Indonesia menjadi negara dengan urutan kedua terendah dalam hal minat literasi dengan persentase 0,001% yang berarti dari 1.000 orang, hanya satu orang yang rajin membaca.
Fakta kedua, Indonesia menjadi negara dengan urutan kelima teratas dalam hal kepemilikan Gadget. Terdapat 60 juta penduduk Indonesia yang memiliki gadget. Hal ini menyebabkan teralihkannya fokus dan minat literasi bangsa.
Selanjutnya, dijelaskan pula tentang apa yang dimaksud dengan artikel populer.
Artikel populer merupakan tulisan dengan menggunakan bahasa modern dengan tujuan agar mudah dipahami pembaca atau orang awam. Lantas, apa saja ciri-ciri artikel populer?
Terdapat 3 ciri-ciri artikel populer, yaitu :
1. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami
2. Menggunakan bahasa yang lebih fleksibelÂ
3. Diterbitkan pada media masa seperti majalah, koran, atau media sosial
Lalu, bagaimana cara menulis artikel populer? Terdapat 5 tahapan dalam menulis artikel populer. Yaitu meliputi : pratulis, pembuatan, revisi, penyuntingan, dan publikasi.
Pada tahap penulisan artikel populer, terdapat 4 tahapan yang meliputi : pemilihan topik dan tema, menentukan judul, mengumpulkan bahan, dan membuat outline.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu warisan bangsa yang perlu dilestarikan keberadaannya, palagi ditengah gempuran era modern ini. Bahasa Indonesia memiliki peran lebih dari sekadar alat komunikasi, melainkan dapat menjadi media untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi. Karena itu, sangat penting bagi kita sebagai penerus warisan bangsa untuk terus memperkuat penggunaan bahasa Indonesia.
Cara berkomunikasi dapat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan media digital. Seperti media sosial, aplikasi instan, dan platform online lain yang telah mengubah cara penggunaan bahasa, termasuk bahasa Indonesia yang seringkali bercampur dengan bahasa asing. Kecakapan berbahasa dapat mencakup kemampuan berbicara, menulis, membaca, dan memahami konteks komunikasi.Â
Bahasa Indonesia merupakan jati diri bangsa yang harus dikembangkan dan dilestarikan keberadaannya. Belum lagi di era modern yang penuh dengan tantangan global, kecapakan berbahasa Indonesia yang baik menjadi kunci untuk memperkuat persatuan, dan menjaga budaya. Dengan kita yang menjaga, mempertahankan, juga mengembangkan bahasa Indonesia, tidak hanya melestarikan budaya, namun mempersiapkan generasi mendatang untuk lebih percaya diri menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H