Mohon tunggu...
Nida Amatul Firdausnah
Nida Amatul Firdausnah Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, Mahasiswa Magister Pendidikan

Satu peluru mungkin hanya mampu menembus satu kepala, namun satu gagasan mampu menembus jutaan kepala. -Sayyid Quthb

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidik Tidak Sama dengan Pengajar

3 Juli 2022   22:15 Diperbarui: 3 Juli 2022   22:50 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum saya menyelami dunia pendidikan, saya mengira menjadi guru adalah pekerjaan mudah dan bisa dilakukan oleh siapapun. Namun pada kenyataannya profesi ini adalah salah satu profesi yang memerlukan idealisme yang tinggi serta tanggungjawab yang besar.

Bagi saya mengajar bukanlah sebuah cita-cita melainkan kewajiban. Karena pada sejatinya setiap orang yang berilmu memiliki tanggungjawab untuk mengamalkan ilmu yang dimilikinya termasuk guru. Namun yang membuat profesi guru menjadi spesial adalah guru tidak hanya memiliki kewajiban untuk mengajar tetapi juga mendidik.

Pengajar tidaklah sama dengan pendidik. Seorang pengajar hanya melakukan proses pemberian materi pembelajaran atau dengan redaksi kata lain "melakukan transfer ilmu" kepada peserta didik. Dan indikator keberhasilan tertinggi seorang pengajar adalah ketika orang yang diajar paham dengan materi yang diajarkan.

Sedangkan pendidik adalah orang yang memikul tanggungjawab untuk membimbing. Dengan kata lain pendidik bukan hanya bertanggungjawab menyampaikan materi, namun juga harus mampu membentuk kepribadian peserta didik bernilai tinggi.

Sehingga untuk menjadi seorang guru tidaklah mudah. Ia harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memumpuni dan kepribadian yang berkualitas tinggi. Untuk menjadi seorang guru yang profesional juga harus mengikuti komponen-komponen tertentu sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh profesi keguruan.

Selanjutnya untuk menjadi seorang guru yang baik kita harus mampu menjadi guru penggerak. Yang mana guru harus mengutamakan peserta didik dan terus berinovasi untuk mampu menciptakan pembelajaran yang berkualitas dan bermakna.

Maka dari itu, guru harus mampu melihat potensi peserta didik dengan ranah individu tanpa terkecuali. Guru juga harus memiliki rasa ikhlas dalam membimbing, semata-mata demi melihat pertumbuhan kualitas peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun