Mohon tunggu...
Nidaa Ummu Afifah
Nidaa Ummu Afifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi universitas peradaban

Haloo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Belanja Online terhadap Perilaku Konsumtif Masyarakat Masa Kini

12 Januari 2023   12:03 Diperbarui: 12 Januari 2023   16:06 2599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada era digital ini perkembangan teknologi sangatlah berpengaruh di segala aspek kehidupan. Dengan adanya teknologi yang semakin canggih, penggunaan internet telah menjadi kebutuhan primer manusia. Internet telah menjadi bagian hidup manusia mulai dari pendidikan, komunikasi, media Sosial hingga ekonomi-bisnis. Maka dari itu, aktifitas dan kegiatan masyarakat banyak mengalami perubahan. Seperti contoh masyarakat yang dulunya berbelanja hanya secara konvensional, kini beralih menjadi secara online.

Apasih belanja online itu?

Belanja online adalah kegiatan pembelian barang dan jasa melalui media internet. Kegiatan belanja online tidak memerlukan komunikasi tatap muka secara langsung, melainkan dapat dilakukan hanya dengan melalui media elektronik seperti handphone, notebook atau komputer yang tersambung dengan layanan internet.

Di Indonesia pemerintah secara khusus telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PP PMSE) pada 24 November 2019. PMSE adalah perdagangan yang transaksinya dilakukan melalui serangkaian perangkat dan prosedur elektronik atau yang lebih dikenal dengan istilah e-commerce. PP PMSE mengatur pokok-pokok transaksi e-commerce baik dari dalam maupun luar negeri, mencakup pelaku usaha, perizinan, dan pembayaran. Jadi segala kegiatan berbelanja online telah diatur di dalam peraturan pemerintah ini.

Ada 4 Jenis Media yang umum digunakan untuk berjualan online yakni website, marketplace, forum online & sosial media. Saat ini media marketplace menjadi salah satu media paling populer dikalangan masyarakat.
Marketplace adalah platfom yang menjadi perantara antara penjual & pembeli di internet. Jadi market place bertindak Sebagai pihak ketiga dalam transaksi online dengan menyediakan tempat berjualan & fasilitas pembayaran. Beberapa contoh market Place yang populer di Indonesia adalah shopee, lazada, bukalapak, Tokopedia dan blibli.

Dalam Laporan InMobi bertajuk "The 2022 Indonesia Holiday Shopping Guide" menyebutkan bahwa terjadi peningkatan belanja online menjelang libur akhir tahun, khususnya melalui perangkat mobile. Survei ini dilakukan terhadap 1.009 pengguna smartphone di Indonesia, menemukan hasil bahwa aplikasi mobile telah mengambil alih belanja desktop dan in-store sebagai saluran belanja online pilihan di Indonesia. Banyak hal yang menyebabkan masyarakat pada saat ini lebih memilih belanja online. Berikut ini beberapa kelebihan belanja online di antaranya:
1) Lebih praktis, karena bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun cukup dengan menggunakan internet dan ponsel pintar.
2) Barang yang dijual beragam. Hampir semua barang tersedia di toko online, dari perabot dapur, aksesoris, elektronik, berbagai jenis makanan dan minuman, dan masih banyak lagi. Sekalipun di satu toko kosong/habis, masih banyak toko lain yang bisa dijadikan referensi.
3) Menghemat tenaga karena kita tidak perlu berkeliling mall atau toko.
4) kita dapat membandingkan produk dan harga dengan toko online lainnya, sehingga kita dapat memilih produk mana yang sesuai dengan kebutuhan kita.
5) banyak terdapat promosi. Promosinya pun beragam jenisnya, ada yang sifatnya potongan harga, kode voucher, cashback, dan lainnya.
6) Pembayaran yang mudah. Hanya dengan melalui internet/mobile banking, ATM, ataupun COD (cash on delivery) maka kita tinggal menunggu barang dikirim.

Apa itu perilaku konsumtif? 

Menurut Setiaji (1995), tindakan konsumtif adalah kecenderungan seseorang berperilaku berlebihan dalam membeli sesuatu atau membeli secara tidak terencana. Sebagai akibatnya mereka kemudian membelanjakan uangnya dengan membabi buta dan tidak rasional, sekadar untuk mendapatkan barang-barang yang menurut anggapan mereka dapat menjadi simbol keistimewaan.

Berbelanja dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun hanya dengan menggunakan ponsel dan data internet. Ditambah media sosial sebagai media penyaluran iklan membuat berbagai konsumen tergiur untuk membeli sebuah barang hanya karn a hasrat untuk menunjang gaya hidup masa kini. Pasalnya, Tidak sedikit dari kalangan remaja membeli barang hanya karena rasa penasaran/keinginan saja, bahkan ada diantara mereka rela mengorbankan uang sakunya hanya untuk membeli barang yang dipromosikan agen iklan dari sosial media.

Dampak seseorang memiliki kebiasaan konsumtif mereka cenderung memiliki sifat boros. Pemborosan akan mengganggu kesehatan finansial yang menyebabkan daya beli berkurang secara berkala, sedangkan tingkat kebutuhan akan bertambah seiring berjalannya waktu. Perilaku konsumtif juga dapat menimbulkan Adanya kecemburuan sosial lantaran melihat gaya hidup dan barang yang dimiliki orang lain, sehingga menimbulkan keinginan untuk meniru dan membelinya. kecemburuan ini menyebabkan seseorang tidak pernah merasa cukup, mereka akan berusaha menyamakan bahkan melebihi sesuatu yang dimiliki orang lain. 

Dapat disimpulkan perilaku konsumtif menyebabkan berbagai dampak buruk yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan fisik maupun psikis. Nah agar perilaku konsumtif ini tidak menjadi suatu kebiasaan atau gaya hidup, ada berbagai cara untuk menghindarkan kita dari perilaku konsumtif di antaranya:
1) menabung, belajar hidup hemat.
2) Membuat anggaran belanja, seperti contoh membuat anggaran pengeluaran.
3) Memprioritaskan kebutuhan.
4) mengurangi membuka aplikasi online shop.
5) mengurangi melihat konten promosi di dalam media sosial.
6) bersyukur dan mengesampingkan gengsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun