Trend bunuh diri di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun, WHO menyebutkan bahwa per 40 detik orang meninggal dunia karena bunuh diri , Lho! Tercatat angka bunuh diri di Indonesia sejak bulan Januari hingga Juli 2023 ini, mencapai hingga 640 jiwa. Nah, siapa sih yang rawan melakukan bunuh diri?
Nah, yang rawan melakukan buuh diri yaitu dewasa usia muda dengan rentan usia 19 -- 25 tahun atau seorang mahasiswa karena berbagai macam permasalahan hidup, masalah -- masalah yang membuat stress dapat menyebabkan performa psikologis tidak stabil jika tidak ditangani dengan cepat maka akan mengalami depresi. Setiap individu memiliki, kecenderungan bunuh diri masing-masing akan tetapi setiap individu juga memiliki ambang batas emosionalnya. Ambang batas emosional ini dapat ditentukan oleh kehiduan psikososial individu itu sendiri seperti hubungan personal, ambisi, frustasi, pemenuhan standar/kepuasaan, dan lain sebagainya.
Apa aja sih penyebab seseorang bunuh diri? Yuk simak beberapa kemungkinan penyebab mahasiswa di Indonesia melakukan bunuh diri:
- Keluarga
Urutan pertama penyebab seseorang melakukan bunuh itu karena keluarga, nah keluarga merupakan tempat mencurahkan segala keluh kesah anak, tetapi tidak semua anak mendapatkan hal yang sama. Kelengkapan dan fungsional keluarga menjadi salah satu factor internal kesehatan mental seseorang. Dan tidak sedikit keluarga yang mengabaikan tentang kesehatan mental anak, bahkan hal tersebut yang mengakibatkan anak menjadi depresi dan berakhir dengan bunuh diri.
Oleh karena itu, peran keluarga dalam menjaga kesehatan mental sangat penting. Hal-hal kecil yang bisa dilakukan oleh keluarga untuk anaknya agar tidak merasa kesepian dan merasa dirinya lebih berharga seperti, mendengarkan cerita anak, menanyakan bagaimana hari nya, dan hal-hal kecil lainnya.
- Akademis
Selain keluarga, akademis dapat menjadi penyebab mahasiswa bunuh diri, Lho! Â Penyebabnya karena tekanan yang diberikan kepada dirinya terlalu keras maka dia akan mengalami stress dan depresi. Orang yang sangat ambisi terhadap akademis akan cenderung merasa tidak puas dengan pencapaiannya sehingga dia harus ngepush diri ia secara berlebihan untuk selalu belajar nos - stop. Tetapi hal seperti itu tidak baik jika dilakukan berlebihan, karena dia akan merasa stress dengan sendirinya bahkan jika nilai ia sedikit menurun, ia bisa overthinking dan depresi. Oleh sebab itu, ia akan merasa perjuangan belajar sia-sia dan merasa menjadi orang bodoh. Dari hal itu, bisa memicu rasa keinginan bunuh diri. Belajar itu harus tapi tidak harus terlihat sempurna ya. Ingat, kesehatan itu paling utama.
- Gangguan kesehatan mental
Penyebab selanjutnya adalah gangguan kesehatan mental yang kerap terjadi saat ini, seperti bipolar, skizofrenia, dan lain sebagainya. Bipolar merupakan gangguan kesehatan mental yang biasanya akan mengalami perubahan suasana hati (mood) secara drastis. Seperti, tiba-tiba ia merasa sedih padahal beberapa menit lalu ia terlihat sangat gembira. Hal tersebut jika dibiarkan tanpa pengobatan, seseorang dengan gangguan bipolar ini, akan berusaha bunuh diri, lho!
Nah selain bipolar, skizofenia kerap terjadi pada dewasa muda, lho. Skizofenia merupakan ganguan kesehatan mental berat yang akan mempengaruhi tingkah laku dan emosi. Biasanya, seseorang yang di diagnosis skizofenia akan mengalami gejala seperti halusinasi, tidak bisa bersosialisasi cenderung akan mengasingkan diri, sulit konsentrasi, sulit mengerjakan tugas, dan suka marah-marah. Skizofrenia ini, berpotensi 2 -- 3 kali seseorang akan melakukan bunuh diri. Hati-hati yah, masih banyak gangguan kesehatan mental yang mengakibatkan bunuh diri, Lho. Kenali kesehatan mental kamu, jika itu ada gangguan ya.
- Kecerdasan emosi yang rendah
Kecerdasan emosi yang rendah merupakan kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan mengelola emosi yang tidak optimal. Nah, seseorang dengan kecerdasan emosi yang rendah tidak akan bisa mengkontrol emosi negative nya sehingga semisal ia stress akan rawan melakukan bunuh diri. Biasanya, terjadi pada dewasa muda loh.
- Rendahnya dukungan social
Dukungan social diberikan kepada individu yang membutuhkan itu sangat penting, karena dengan dukungan ia akan merasa lebih berharga dan tidak akan merasa sendiri. Dukungan, tidak selalu berupa materi tetapi bisa secara verbal, action, dan lain sebagainya.
Seseorang yang merasa tidak mendapatkan dukungan social, cenderung akan merasakan hidup sendiri, merasa dirinya tidak berharga, bahkan ia merasakan hidupnya sia-sia. Oleh karena itu, jangan biarkan seseorang yang sedang bersedih di biarkan sendiri tetapi harus diberikan dukungan dan motivasi agar bisa bangkit kembali, karena jika tidak diberikan dukungan ia akan cenderung memilih utnuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
- Kesejahteraan psikologi