Mohon tunggu...
Ahmad khusnun nida
Ahmad khusnun nida Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa prodi ilmu pemerintahan universitas muhammadiyah malang

Menekuni ilmu pemerintahan fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas muhammadiyah malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Pabrik Gula di Ngimbang Lamongan terhadap Lingkungan

11 Juli 2024   21:50 Diperbarui: 11 Juli 2024   21:59 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pabrik gula merupakan salah satu industri penting yang berkontribusi pada perekonomian daerah dan nasional. Salah satu pabrik gula yang cukup terkenal di Indonesia adalah Pabrik Gula Ngimbang yang terletak di Lamongan, Jawa Timur. Meskipun keberadaan pabrik ini memberikan banyak manfaat ekonomi, namun tidak dapat dipungkiri bahwa operasional pabrik gula juga memiliki dampak terhadap lingkungan. Berikut ini adalah beberapa dampak yang timbul dari aktivitas pabrik gula Ngimbang Lamongan terhadap lingkungan.

 1. Pencemaran Udara

Proses produksi gula menghasilkan emisi gas, seperti karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), dan nitrogen oksida (NOx). Gas-gas ini dapat menyebabkan pencemaran udara yang berdampak negatif pada kesehatan masyarakat sekitar dan ekosistem. Pembakaran bagasse (ampas tebu) untuk menghasilkan energi juga menyumbang pada emisi partikel halus yang dapat menyebabkan masalah pernapasan.

 2. Pencemaran Air

Pabrik gula menggunakan banyak air dalam proses produksinya, terutama dalam tahap ekstraksi dan pencucian tebu. Air limbah yang dihasilkan sering mengandung bahan organik, kimia, dan zat beracun lainnya yang dapat mencemari sumber air lokal jika tidak dikelola dengan baik. Pembuangan air limbah tanpa pengolahan yang memadai dapat menyebabkan eutrofikasi, yang mengarah pada penurunan kualitas air dan kerusakan ekosistem perairan.

3. Pengelolaan Limbah Padat

Pabrik gula menghasilkan limbah padat seperti bagasse, blotong (ampas tebu setelah diekstraksi sari patinya), dan abu dari pembakaran bagasse. Jika limbah ini tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan pencemaran tanah dan air. Namun, limbah ini juga memiliki potensi untuk dimanfaatkan kembali, misalnya sebagai bahan bakar alternatif atau pupuk organik, jika diolah dengan benar.

4. Dampak pada Kualitas Tanah

Penggunaan bahan kimia dalam pertanian tebu dan proses produksi gula dapat mempengaruhi kualitas tanah. Pencemaran tanah oleh residu pestisida dan pupuk kimia dapat mengurangi kesuburan tanah dan merusak mikroorganisme yang penting untuk kesehatan tanah. Ini juga dapat mengganggu pertanian lain di sekitar pabrik.

5. Kebisingan

Operasional pabrik gula, terutama selama musim giling, menghasilkan kebisingan yang tinggi. Kebisingan ini dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan penduduk sekitar, menyebabkan stres dan gangguan tidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun