Mohon tunggu...
Nida Aulia
Nida Aulia Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Lulusan S1 Psikologi di sebuah universitas Islam di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

3 Cara Menghentikan Self Harm lewat Tindakan Sederhana

19 Juli 2024   08:46 Diperbarui: 19 Juli 2024   08:53 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berhenti melakukan self harm adalah langkah penting menuju pemulihan dan kesejahteraan mental. Agar bebas dari tindakan merugikan tersebut, ada beberapa cara yang dapat diambil, dari mencari dukungan, mengidentifikasi pemicu, hingga menemukan pengganti tindakan yang lebih aman. 

Dengan menggunakan cara-cara ini, Anda dapat membangun fondasi yang kuat untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dan meraih kesejahteraan mental yang lebih baik. Berikut cara berhenti melakukan self harm seperti dilansir dari HelpGuide:

1. Curhat

Jika ingin meminta bantuan kepada orang lain untuk berhenti melakukan self harm, langkah pertama yang harus dilakukan adalah curhat.

Meskipun terasa menakutkan untuk memberi tahu orang lain tentang apa yang sudah susah payah Anda sembunyikan, tetapi percayalah, Anda akan merasa lega karena akhirnya bisa melepaskan rahasia Anda dan membagikan apa yang Anda alami kepada orang lain.

Anda mungkin kesulitan untuk memutuskan siapa yang dapat Anda percayai untuk membocorkan privasi. Pilihlah seseorang yang tidak akan bergosip atau seseorang yang mengendalikan kesembuhan Anda. Cari orang yang membuat Anda merasa diterima dan didukung, bisa teman, guru, pemuka agama, konselor, atau saudara. 

Namun, Anda tidak harus memilih seseorang yang dekat dengan Anda. Terkadang lebih mudah berbicara dengan seseorang yang Anda hormati seperti guru, pemuka agama, atau konselor.

Ketika curhat tentang self harm, fokuslah pada perasaan Anda atau situasi yang menyebabkan Anda melakukan self harm, daripada menceritakan secara mendetail bagaimana Anda melakukan perilaku melukai diri tersebut. Hal ini dapat membantu mereka memahami mengapa Anda sampai melakukan self harm. Ini juga membantu memberi tahukan mereka alasan Anda jadi memberi tahu mereka. Apakah Anda ingin bantuan atau saran dari mereka? Apakah Anda hanya ingin mereka mengetahuinya untuk sekedar melepaskan rahasia Anda?

Ketika ingin curhat, pilihlah cara berkomunikasi yang paling nyaman. Jika Anda terlalu gugup untuk berbicara langsung, Anda bisa curhat melalui chat WhatsApp, telepon, atau SMS (walaupun pada akhirnya penting untuk menindaklanjuti percakapan secara tatap muka). 

Jangan merasa tertekan untuk menceritakan hal-hal yang belum siap Anda bicarakan. Anda tidak perlu menunjukkan luka Anda kepada mereka atau menjawab pertanyaan apa pun yang Anda rasa tidak nyaman untuk dijawab.

Beri mereka waktu untuk memproses apa yang Anda katakan pada mereka. Mungkin sulit bagi orang yang Anda beri tahu, terutama jika orang tersebut adalah teman dekat atau anggota keluarga. 

Membicarakan tentang self harm bisa sangat menegangkan dan menimbulkan banyak emosi. Jangan berkecil hati jika situasinya langsung memburuk tidak lama setelah Anda curhat. Begitu Anda berhasil melewati tantangan awal ini, Anda akan mulai merasa lebih baik.

2. Cari tahu penyebab Anda melakukan self harm

Memahami apa yang memicu Anda melakukan self harm adalah langkah penting menuju pemulihan. Jika Anda dapat mengetahui alasan Anda melakukan self harm, selanjutnya Anda dapat mempelajari cara yang aman untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sehingga Anda dapat mengurangi keinginan untuk melakukan self harm. 

Menyakiti diri sendiri sering kali merupakan cara untuk mengatasi rasa sakit emosional. Perasaan apa yang membuat Anda ingin melakukan self harm? Kesedihan? Kecemasan? Amarah? Kesepian? Malu? Kekosongan? Jika kesulitan menentukan dengan tepat perasaan apa yang memicu keinginan Anda melakukan self harm, Anda mungkin perlu meningkatkan kesadaran emosional. 

Kesadaran emosional berarti mengetahui perasaan Anda dan mengapa. Ini adalah cara untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan apa yang Anda rasakan dari waktu ke waktu serta untuk memahami hubungan antara perasaan dan tindakan Anda. Perasaan adalah informasi penting yang diberikan tubuh kepada kita, tetapi perasaan ini tidak harus mengakibatkan tindakan self harm.

Membiarkan perasaan Anda daripada melepaskannya melalui tindakan self harm, mungkin terdengar menakutkan. Anda mungkin takut kewalahan atau terjebak dalam rasa sakit. 

Kenyataannya, emosi akan datang dan pergi dengan cepat jika Anda membiarkannya. Jika Anda tidak mencoba melawan, menghakimi, atau menyalahkan diri sendiri atas emosi tersebut, perasaan itu segera hilang, digantikan oleh emosi lain. Apabila Anda terus berusaha untuk menghilangkan perasaan tersebut, perasaan itu tetap ada.

3. Temukan pengganti self harm

Self harm adalah cara Anda menghadapi perasaan tidak menyenangkan atau situasi sulit. Jika Anda ingin berhenti dari tindakan ini, Anda perlu memiliki cara lain yang lebih aman untuk menggantikan self harm.

Berikut adalah cara-cara yang aman untuk mengungkapkan rasa sakit dan emosi yang intens:

- Melukis, menggambar, atau mencoret-coret selembar kertas besar dengan tinta atau cat merah,

- Menulis jurnal untuk mengungkapkan perasaan,

- Buatlah puisi atau lagu untuk mengungkapkan apa yang Anda rasakan,

- Tuliskan perasaan negatif Anda lalu sobek kertasnya,

- Dengarkan musik yang mengungkapkan apa yang Anda rasakan.

Berikut adalah cara-cara yang aman untuk menenangkan diri:

- Mandi. Bisa juga mandi air panas,

- Belai atau peluklah anjing atau kucing,

- Bungkus diri Anda dengan selimut hangat,

- Pijat leher, tangan, dan kaki,

- Dengarkan musik yang menenangkan.

Berikut adalah cara-cara yang aman yang bisa Anda lakukan jika merasa terasing atau mati rasa:

- Hubungi teman (tidak perlu membicarakan tentang self harm),

- Mandi air dingin,

- Pegang es batu di lekukan lengan atau kaki,

- Kunyah sesuatu dengan rasa yang sangat kuat, seperti cabai, papermint, atau kulit jeruk bali.

Berikut adalah cara-cara yang aman untuk melepaskan ketegangan atau melampiaskan amarah:

- Lakukan olahraga yang banyak mengeluarkan energi, seperti berlari, menari, lompat tali, atau memukul karung tinju,

- Pukul bantal atau kasur. Bisa juga berteriak ke bantal,

- Meremas stress ball atau squishy,

- Merobek sesuatu seperti kertas,

- Membuat keributan seperti memainkan alat musik.

Jika Anda memiliki kecenderungan self harm, temukan cara-cara yang lebih aman untuk mengatasi perasaan sulit yang Anda rasakan. Berikut saran untuk menggantikan kebiasaan self harm dengan cara-cara yang lebih aman dan tidak merusak tubuh. 

Di antaranya menggunakan spidol warna merah untuk mencoret di kulit sebagai pengalihan perhatian, menggosok es batu di area yang biasanya digunakan untuk melakukan cutting, dan memakai gelang karet di pergelangan tangan, lengan, atau kaki untuk ditarik sebagai pengganti dari kebiasaan self harm.

Dalam perjalanan menuju pemulihan dari self harm, langkah-langkah tersebut dapat menjadi fondasi yang kokoh untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dan mencapai kesejahteraan mental yang lebih baik.

Ingatlah bahwa perjalanan ini mungkin tidak mudah, tetapi dengan dukungan yang tepat dan komitmen untuk mencari cara-cara baru yang lebih sehat, Anda dapat membangun kekuatan dan ketahanan yang diperlukan untuk mengatasi dorongan melakukan self harm. Setiap langkah kecil menuju pemulihan adalah langkah yang berharga dan patut diapresiasi. Ingatlah bahwa Anda pantas mendapatkan dukungan dan kesejahteraan mental yang baik.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun