Akhir-akhir ini penggunaan veneer di salon kecantikan dan tukang gigi menjadi salah satu tren yang marak di kalangan masyarakat Indonesia. Masyarakat sangat antusias dengan tren ini, karena ter-influence selebgram yang mempromosikan metode ini dengan jaminan gigi akan terlihat putih, sehat,dan murah.Â
Metode veneer ini juga dipromosikan dapat membentuk gigi seperti yang diinginkan oleh masyarakat, seperti berbentuk kelinci atau gingsul. Banyak dampak yang dapat terjadi oleh pemasangan veneer jika tidak dilakukan oleh profesional, diantaranya :
1. Â Gigi mudah berlubang
Pemasangan veneer sejatinya memperhatikan beberapa aspek-aspek yang menjadi point penting dalam pelaksanaan prosedur. Hal ini dengan pasti diketahui oleh dokter gigi, namun tidak dengan tukang gigi atau perawat di salon kecantikan.Â
Seperti detail lekukan gigi yang harus dibuat menyerupai bentuk gigi asli. Jika hal ini tidak diperhatikan, akan ada makanan-makanan yang masuk dan terselip pada gigi yang nantinya akan berkembang menjadi kalkulus dan karang gigi dan naik ke tingkat berikutnya yaitu terjadinya karies atau lubang pada gigi.
2. Â Aroma mulut tidak sedap
Makanan-makanan yang tersisa pada mulut akan menumpuk dan menjadi tempat berkemban biak bakteri. Makanan sisa tersebut akan mengalami pembusukan sama halnya dengan makanan yang membusuk pada umumnya akan mengeluarkan aroma yang tidak sedap.Â
Pada penggunaan veneer yang dilakukan oleh orang yang tidak berkompetensi, hal ini kerap terjadi dan tidak bisa diatasi hanya dengan menggosok gigi.
3. Â Gusi mudah berdarah
Penumpukan sisa-sisa makanan yang akan berkembang menjadi kalkulus, plak, dan karang gigi akan mempengaruhi kesehatan mukosa di dalam mulut, yaitu gusi. Gusi akan mengalami peradangan dan mudah berdarah, terutama saat melakukan sikat gigi.