Mohon tunggu...
Nida Nur Hanifah
Nida Nur Hanifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga - 21107030016

If Happy Ever After Did Exist

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Waduk Sempor: Dari Pariwisata hingga Sejarah di Balik Eksotisme

7 Mei 2022   12:50 Diperbarui: 7 Mei 2022   17:32 4120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waduk Sempor adalah salah satu objek wisata  yang terletak di Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Bagi kamu yang sudah pernah berkunjung Kebumen pasti tidak asing lagi dengan obyek wisata yang satu ini. Sejak tahun 1916 pada masa kolonial Belanda area Desa Kedungwringin dan Sempor dipilih menjadi salah satu rancangan proyek oleh Belanda untuk dibangun sebuah waduk sebagai tempat yang mampu menyediakan air yang berfungsi sebagai irigasi daerah-daerah di sekitarnya.  Karena kedua desa itu dilintasi sungai besar yang mengalir dari Pegunungan Serayu Selatan yaitu Sungai Cincingguling yang mempunyai anakan Sungai Sampang dan Sungai Kedungwringin. Waduk Sempor sendiri kemudian dibangun pada tahun 1958 dan diresmikan selesai pada tanggal 1 Maret 1978. Proyek pembangunan Waduk Sempor ini juga salah satu bentuk kebijakan pada Masa Presiden Soeharto melalui Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita).

Waduk Sempor dibangun di atas area seluas 6.478 Ha yang mampu mengairi area-area sekitarnya dengan volume air sekitar 1,5 juta meter kubik. Dengan dibangunnya waduk sempor ternyata banyak memberi kemudahan bagi masyarakat sekitar untuk memperoleh air bersih demi kebutuhan sehari-hari.  "Ya, setelah ada waduk masyarakat jadi gampang memperoleh air karena sudah ada yang mengairi" Ujar Pak Surat, warga asli Sempor.

Selain berfungsi sebagai waduk yang memudahkan pengairan daerah sekitar bagi masyarakat, waduk sempor yang terkenal eksotis ini juga mampu membawa keberuntungan bagi masyarakat. Waduk yang juga sebagai tempat wisata ini sekaligus menjadi tempat mata pencaharian warga sekitar. Di sekeliling waduk pemerintah membangun banyak destinasi wisata dengan memanfaatkan pemandangan indah waduk.  Jika kamu berkunjung kesana melewati pos belakang kamu akan menemui banyak gubuk-gubuk yang didirikan di bagian selatan waduk. Gubuk-gubuk indah ini berdiri di tepian waduk dan menghadap langsung ke arah dermaga waduk yang banyak diisi oleh perahu-perahu. Pos masuk waduk kamu hanya cukup ke arah selatan melewati jalan yang membentang panjang di sisi waduk, disana kalian akan menjumpai gerbang pintu masuk dermaga mini tempat banyak perahu dan gubuk-gubuk tersusun rapi. Kalian hanya akan dikenai tarif parkir sebesar Rp.3000,00 per kendaraan. Setelah itu kalian dapat puas menikmati suasana. Di Belakang gubuk-gubuk yang berjajar banyak warung-warung yang menyediakan aneka makanan tradisional, makanan yang paling terkenal adalah mendoan khas Sempor yang berukuran jumbo untuk dapat kalian nikmati sembari bersantai melihat pemandangan danau waduk yang indah.

Gubuk-gubuk tempat pengunjung menikmati suasana (dokpri.nida)
Gubuk-gubuk tempat pengunjung menikmati suasana (dokpri.nida)

Jangan salah, perahu-perahu yang ada di dermaga bukan hanya digunakan oleh nelayan untuk mencari ikan tapi banyak juga perahu-perahu yang khusus disewakan untuk pengunjung menikmati sensasi naik perahu di danau waduk yang luas. Dermaga mini ini juga menyediakan wisata permainan air seperti perahu bebek dan kano. Untuk perahu bebek hanya dikenakan tarif sebesar Rp.20.000,00 saja kalian bisa melepas penat dengan mengelilingi danau waduk. Selain permainan air, banyak juga disediakan permainan anak seperti kereta mini, lukis sterofoam hingga permainan memancing. Jadi, bagi kalian yang membawa buah hati atau anak-anak jangan takut akan bosan yaa...

Dermaga mini (dokrpi.nida)
Dermaga mini (dokrpi.nida)
Sementara itu di sebelah selatan waduk, terdapat tempat-tempat duduk dari bambu yang didirikan memanjang di tepian danau. Uniknya, tempat tanpa atap itu sejuk karena berada di bawah rimbunan pohon kersen yang memanjang.  Sama fungsinya seperti gubuk-gubuk di sebelah utara tadi. Tempat-tempat yang beralaskan rakitan bambu ini juga berfungsi untuk para pengunjung menikmati pemandangan. Bedanya, disini kalian akan di suguhkan pemandangan perbukitan luas dengan hutan yang menghijau konon katanya, daerah selatan dan utara ini tadinya adalah perbukitan yang menyatu kemudian pada masa penjajahan Belanda perbukitan ini dibelah dan dibuat jalanan yang memanjang tempat menuju sebelah dermaga mini tadi. Ada pula yang mengatakan bahwa dahulu perbukitan ini di bom oleh sekutu sehingga terpisah menjadi bagian utara dan selatan waduk.

Terlepas dari mitos sejarah yang beredar, Waduk Sempor juga menjadi salah satu tempat terbaik untuk kalian yang punya hobi memancing. Dari sebelah selatan ini kalian akan banyak mendapati orang-orang yang asyik memancing di sisi-sisi danau. " Kesannya, kalau memancing di Waduk Sempor yaa diberi sensasi indah dengan pemandangan selain itu ikan-ikan nya tidak terlalu sulit di pancing, jadi cocok untuk refreshing" Ujar Akmal, salah satu pengunjung suka memancing ketika diwawancarai " Ikan yang banyak didapat kalau disini itu, ikan louhan" lanjutnya.

Tempat duduk rakitan bambu (dokpri.nida)
Tempat duduk rakitan bambu (dokpri.nida)

Jika, kalian berjalan ke arah barat di samping tebing-tebing telah dibangun jalan setapak berpagar yang menuju ke arah jalan waduk utama. Di jalan setapak ini adalah tempat favorite pengunjung karena posisinya berada di atas tebing yang langsung menyuguhkan panorama indah perbukitan dan danau sejauh mata memandang. Di puncak tebing kalian akan menemukan salah satu tempat paling bersejarah di Kabupaten Kebumen. Tempat itu adalah Monumen Sempor yang diresmikan pada tahun 1978 oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, Prof DR Ir Sri Utami pada waktu itu.

Potret Danau Waduk dari atas tebing (dokpri.nida)
Potret Danau Waduk dari atas tebing (dokpri.nida)

Dibalik ke elok-an waduk Sempor, ternyata banyak kisah sejarah yang tersimpan didalamnya. Salah satunya adalah Waduk Sempor yang pernah jebol pada tahun 1967. Sebelum selesai dibangun, Waduk Sempor ini pernah jebol dan mengakibatkan banjir bandang yang menewaskan sekitar 127 orang dan 11 pekerja. Ketika itu Waduk Sempor masih berupa timbunan batu dan tanah. Dimana pengontrolan udara masih menggunakan metode satu pintu saja.  Kemudian Waduk Sempor dibangun ulang pada masa pemerintahan Presiden Soeharto dan rampung pada tahun 1978. Dibangunlah monumen di salah satu titik waduk yang disebut sebagai Monumen Sempor. Monumen Sempor adalah monumen sejarah yang dibangun untuk mengenang para korban yang tewas karena peristiwa jebolnya waduk tersebut.

Monumen Sempor (dokpri.nida)
Monumen Sempor (dokpri.nida)

Dari atas monumen ini kalian akan mendapati jalanan utama waduk yang membentang menyuguhkan pemandangan perbukitan sempor dan pemukiman di bawahnya. Tempat itu merupakan tempat tujuan pengunjung untuk berswafoto dan berjalan-jalan ria dengan keluarga, pasangan dan sahabat pada akhir pekan. Di tengah-tengah jalan terdapat patung monyet Hanoman yang menghadap ke arah jalanan bawah. Dari jalan ini kota Sempor dibawah akan terlihat jelas dan pemandangan sekitar waduk terlihat seutuhnya. Ditambah lagi pemandangan tebing-tebing batu dapat terlihat dari jalan utama ini semakin menambah keeksotisan dan keelokan Waduk Sempor. " Tidak rugi berkunjung kesana, setelah perjalanan yang melelahkan semua terbayar lunas dengan menikmati keindahannya, tempatnya pas untuk liburan bersama keluarga gak cuman liat-liat pemandangan tetapi bisa buat kegiatan lain kaya memancing" Ujar Imelda, salah satu pengunjung.

Kalau kamu sedang berkunjung ke Kebumen, jangan lupa mampir ke Waduk Sempor ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun