Mahasiswa KKN UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, Kelompok 80 yang beranggotakan 11 anak diantaranya: Mifbakhul Anam (Ekonomi Syariah), Khoirur Roziqin (Tadris Matematika), Tri Risqiyati Ananda Wairi Putri (Tadris Matematika), Maulika Sadela (Tadris Bahasa Inggris), Umdatul Kholida (Pendidikan Bahasa Arab), Safa Sabila (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah), Qonita Lutfiyah (Pendidikan Islam Anak Usia Dini), Nida Mufidah (Komunikasi dan Penyiaran Islam), Miyah Fadilah (Perbankan Syariah), Aniqotul Amah (Ekonomi Syariah), Nofi Rismawati (Ekonomi Syariah). Melakukan sosialisasi mengenai pencegahan stunting dan peningkatan gizi untuk perkembangan gizi anak.
Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) yang diakibatkan dari kurangannya gizi kronis sehingga menyebabkan anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir, akan tetapi kondisi stunting baru terlihat setelah bayi berusia 2 tahun. Maka dari itu, Mahasiswa KKN kelompok 80 melakukan sosialisasi pencegahan stunting dan peningkatan gizi pada tumbuh kembang anak dengan tujuan untuk mengurangi terjadinya stunting di masyarakat Desa Kabukan, dengan demikian maka masyarakat Desa Kabukan dapat tetap menjaga tumbuh kembang pada anak terutama pada balita. Stunting pada anak harus menjadi perhatian dan diwaspadai. Pada kondisi ini menandakan bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik. Apabila terus dibiarkan tanpa adanya penanganan, maka stunting dapat menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak. Anak tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan fisik, akan terjadi nutrisi yang tidak kurang juga mempengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan pada otak anak. Langkah awal dalam kegiatan sosialiasi ini yaitu dengan memberikan materi terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Pemateri bernama dr. Basundara A. Mengatakan bahwa, ada salah satu program yang sedang dijalankan di Desa Kabukan, dimana program tersebut dinamakan PMT Lokal. Â Program ini terfokus pada pemberian gizi kepada anak yang terindikasi kekurangan gizi. Dan di Desa Kabukan sendiri memiliki tingkat stunting sebesar 15,4% .
Dengan adanya sosialisasi pencegahan stunting dan tumbuh kembang anak diharapkan dapat diterima baik oleh masyarakat dan masyarakat dapat menerapkan ilmu yang telah disampaikan oleh pemateri dengan baik sehingga tingkat stunting di Desa Kabukan berkurang. Â Dimana tingkat stunting di Desa Kabukan terbilang cukup tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H