Mohon tunggu...
Nida Ghoida Muthmainnah
Nida Ghoida Muthmainnah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka (UHAMKA)

Saya adalah seseorang yang mempunyai hobi dan minat dalam membaca serta menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP UHAMKA Melakukan Kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Ibu Ida

1 Januari 2024   21:06 Diperbarui: 1 Januari 2024   22:04 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasim dan tiga rekannya, yaitu Nida Ghoida Muthmainnah, Witri Nur Annisa dan Fitrah Hanifah Lesmana membantu keluarga Ibu Ida./dokpri

Program pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa merupakan kegiatan kolaborasi antara Dosen dengan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka (UHAMKA). Program pengabdian kepada masyarakat dalam rangka membantu keluarga yang membutuhkan.

Setelah masa pandemi Covid-19 membuat banyak masyarakat kehilangan pekerjaan,hal ini menambah angka pengangguran semakin tinggi, hal itulah yang membuat kami mempunyai motivasi dalam rangka membantu ekonomi bagi keluarga yang membutuhkan salah satunya ibu Ida. Mahasiswa UHAMKA Nida Ghoida Muthmainnah, Hasim Abdullah, Witri Nur Annisa dan Fitrah Hanifah Lesmana dalam rangka merealisasikan program pengabdian dengan membantu keluarga Ibu Ida yang beralamat di Jl. Masjid Al-Makmur RT 017/RW 07 No.18 Pejaten Timur Pasar Minggu Jakarta Selatan 12510.

Pemilihan ibu Ida berdasarkan informasi dari Nida Ghoida Muthmainnah salah satu anggota tim dengan mengatakan bahwa " Di daerah dekat rumah saya terdapat seorang keluarga dhuafa bernama ibu Ida mempunyai masalah ekonomi yang sulit karena terkena dampak penggusuran di pasar sehingga membuat saya ingin membantunya untuk memperbaiki ekonominya" Tutur Nida

Nida menceritakan bahwa ibu Ida merupakan seorang janda yang telah ditinggal mati suaminya selama 2 tahun dan dia tetap berjuang untuk melanjutkan hidupnya dengan berjualan nasi uduk, namun ketika ibu Ida sudah berjualan nasi uduk di pasar daerah pasar minggu selama beberapa bulan tiba-tiba terjadi penggusuran yang membuat ibu ida kehilangan pekerjaannya.

Dokumentasi Hasim, Nida, Witri dan Fitrah saat melakukan penyaluran bantuan kepada Ibu Ida/dokpri
Dokumentasi Hasim, Nida, Witri dan Fitrah saat melakukan penyaluran bantuan kepada Ibu Ida/dokpri
"Biasanya dulu saya suka dapat bantuan tetapi akhir-akhir ini saya sudah tidak mendapat bantuan lagi sehingga saya hanya terpaku pada penghasilan kerja bantu-bantu di warung saja" Tutur Ibu Ida

Setelah kejadian itu, akhirnya ibu Ida memutuskan untuk bekerja sebagai tukang bantu di warung jajanan dengan gaji yang tidak seberapa tetapi ia tetap bersyukur dengan semua itu karena beliau yakin bahwa Allah selalu memberikan takdir terbaik bagi kehidupan seorang hamba-Nya.

"Dari hasil fundraising yang telah kami laksanakan alhamdulillah sudah terkumpul donasi sejumlah 1.740.000, semua kami telah sumbangkan kepada ibu ida. Penyaluran bantuan dilaksanakan selama 2 hari yaitu, pada Kamis, 28 Desember dan Sabtu, 30 Desember 2023 dan bantuan yang kami berikan berupa modal usaha untuk membuka kembali warung nasi uduk ibu ida yang sempat terkena gusuran, agar ibu Ida bisa kembali berjualan untuk menghidupi kebutuhan keluarganya. Melihat ibu Ida yang memiliki masalah ekonomi karena adanya penggusuran di pasar dan tidak bisa berjualan kembali akibat tidak memiliki modal usaha." Ungkap Witri mahasiswa pendidikan sejarah UHAMKA ini

"Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak Amirullah, M.A. yang sudah membimbing serta mendampingi kami selama kegiatan ini. Tak lupa juga kami ucapkan banyak terimakasih kepada seluruh donatur yang sudah bersedia untuk menyumbangkan sedikit rezekinya dan juga pihak-pihak yang telah mendukung ibu ida agar bisa berjualan nasi uduk kembali. Semoga amal yang diberikan dapat membawa keberkahan kepada kita semua dan semoga dapat menjadi pahala dari Allah SWT." Tambah Hasim

"Jangan pernah merasa malu ketika hanya mampu memberi sedikit untuk bersedekah, karena selalu ada kebaikan dalam berbagi, tidak peduli seberapa kecil yang kamu berikan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun