Mohon tunggu...
Nida Ayuni Aliputri
Nida Ayuni Aliputri Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Saya Nida A’yuni Aliputri, biasa disapa Nida, mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Mahasiswa dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, program study Komunikasi Penyiaran Islam. Saya adalah anak desa yang merantau ke kota. Bercita cita besar mejadi seorang penyiar, jadi dubber dan wartawan. Sebenarnya saya sangat minat dalam bidang teknologi, salah satu cita cita saya sebnarnya adalah menjadi programmer, namun sadar diri dan kemampuan, jadi saya beralih cita cita. Hobi ga banyak si, suka baca novel, dengerin musik , nonton drakor, dll. Jujur, paling susah si kalo disuruh nulis, jadi buat pembaca mohon maaf yaa kalo tulisannya begini begini doang, tapi lagi proses ko bikin tulisan yang cakep, hehe. Pengalaman hidup juga belum banyak, harusnya diusia yang udah tua segini udah banyak pengalaman yaa. Saya pernah menjabat sebagai ketua OSIS pada masa SMA, ternyata ngatur banyak orang ga gampang, tapi mendapat pengajaan dan pelajaran yang sangat banyak, dan pastinya sangat bermanfaat didunia masyarakat. Lomba lomba internal sekolah, seperti MHQ, LCC sekolah, dan saya adalah scout lovers. Ini aja yaa perkenalanyaa, makasih loh udah mau mampir diblog aku, SALAM KENALL!!!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dapur Ibuku

16 Oktober 2022   16:37 Diperbarui: 16 Oktober 2022   16:40 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ketika fajar menyingsing, suara alarm jam digital ku berdering. Begitu pintu kamarku kubuka, akupun perlahan berjalan keluar kamar dengan mataku yang masih menahan kantuk, lalu aku mendengar suara wajan yang bergesek dengan spatula, serta tercium aroma-aroma masakan dari sebuah ruangan dekat kamarku. Ruangan ini sebenarnya tidak cukup besar, kira-kira tiga kali empat meter persegi dengan banyak wajan yang bergantung disekitarnya serta piring, gelas, dan bumbu masakan yang terususun rapih. Ya, ruangan itu adalah dapur, tempat favorit ibuku untuk memasak setiap hari.
Ditengah dapur, ada sebuah meja bundar yang kursinya tersusun rapih, di atasnya terdapat berbagai macam buah seperti mangga, apel, dan pisang. Pisang yang hampir membusuk mulai berubah warna yang posisinya diletakkan di sebelah gelas besar yang bibir gelasnya sedikit retak. Disudut ruangan terdapat tempat yang tersusun yang terbuat dari alumunium dilapisi cat berwarna biru muda di dalamnya berisikan tumpukan piring yang bermotif bunga-bunga.

 Aku melihat bumbu masakan yang sangat berantakan di dekat ibuku yang sedang memasak, kemudian aku membantu ibuku untuk merapihkan dapur yang sangat berantakan itu, dan ketika aku sedang merapihkan dapur ibuku memanggil dan memintaku mencicipi masakan yang sedang ia buat, dan ketika aku mencicipi masakan tersebut rasa masakan ibuku ternyata sangat lezat dengan rasa gurih yang memanja lidah ku.

Aku tak sabar untuk menunggu masakan ibu selesai dan dihidangkan, karena aroma yang tercium saat aku keluar dari kamar tadi membuat lidah ku ingin mencicipi dan menikmati masakan nya yang enak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun