PEMBAHASAN
Pasang surut konflik antara India dan Pakistan ini selalu terjadi dimana juga dalam hal ini kedua negara sama-sama melakukan sebuah diplomasi koersif. Dalam hal tersebut kedua negara ini sama-sama memblokade atau bahkan bisa saja mengusir utusan negara dari masing masing negara tersebut yang artinya memutuskan sebuah hubungan Kerjasama dari kedua negara ini. Dalam hal tersebut Pakistan mengambil sebuah Langkah yakni mengusir duta besar India yang ada di Pakistan dan juga memblokade segala aktivitas perdagangan India yang masuk ke wilayahnya. Hal tersebut di sampaikan oleh Perdana Menteri Pakistan Imran Khan yaitu "memerintahkan agar semua jalur diplomatik diaktifkan untuk mengekspos kekejaman rezim, desain dan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di India yang rasis," (BBC, 2019).Â
Konflik India dan Pakistan ini kembali memanas antara India dan Pakistan untuk memperebutkan wilayah Kashmir. Perang antara kedua neagara ini dapat dikatakan sebagai perang sebangsa akan tetapi berbeda agama. (RADITYA, 2019). Konflik Kashmir ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor Tanah Kashmir yang dilambangkan sebagai surga dunia Wilayah Kashmir memiliki sebuah pesonan pemandangan tersendiri dimana hal ini karena wilayah tersebut berbatasan langsung dengan negara-negara yang mempunyai power yakni China dan Rusia tentunya hal tersebut mendorong India dan Pakistan saling klaim mengklaim wilayah Kashmir tersebut.Â
Dan juga pada masa pemerintahan kolonial Inggris wilayah Kashmir ini menjadi sebuah rebutan dimana India dengan penduduknya mayoritas Hindu dan Pakistan dengan mayoritas penduduk muslimnya di merdekakan oleh Inggris sehingga Kashmir ini menjadi sebuah wilayah tidak bertuan yang akhirnya menjadi sebuah perebutan antara India dan Pakistan. (RE-TAWON.COM, 2010).Â
Faktor GeopolitiK India sangat ingin menguasai daerah Kashmir ini sepenuhnya dikarenakan hal ini terdapat sebuah kepentingan yang cukup kompleks. Hal tersebut bisa memudahkan India untuk berkomunikasi atau menjalin sebuah Kerjasama dengan negara-negara yang berbatasan dengan Kashmir yakni China, Rusia, dan Afganistan. (AZIZA, 2013).Â
Dan juga ada faktor pengaruh asing dimana dalam hal ini terdapat 2 armada negara yang mempunyai power yaitu Rusia dan Amerika. Dimana saat itu kedua negara tersebut ingin memperkuat pengaruhnya pasca perang dingin. Disini India berlindung kepada Rusia sedangkan Pakistan berlindung kepada Amerika tentu dua hal tersebut menjadi konflik ini tidak mereda dikarenakan terdapat dua negara yang membackup mereka yang sama-sama ingin memperkuat pengaruhnya dengan ideologi masing-masing. (SETYAWAN, 2016).Â
Dan faktor yang terakhir adanya sebuah faktor keamanan dimana dalam hal ini Pakistan menaruh rasa curiga kepada India sehingga mendorong Pakistan untuk memperkuat militernya. Dan India juga sama seperti Pakistan sama-sama mempersenjatai diri dan meningkatkan kekuatan alutsista negara mereka dengan contoh India mempunyai sebuah pangkalan nuklir yang tentunya bisa mengancam keamanan Pakistan. Konflik antara India dan Pakistan ini juga mendapatkan sebuah perhatian khusus dari organisasi internasional yaitu:
SAARC (South Asian Association of Regional Cooperation)
Konflik persengketaan antara India dan Pakistan ini merupakan sebuah konflik yang terjadi seperti bom waktu yang selalu mengalami pasang surut. Sengketa kedua negara ini sudah berjalan kuranh lebih 57 Tahun sama seperti usia kedua negara tersebut.Â
Dalam hal ini SAARC ingin merangkul kedua negara tersebut agar berhenti berseteru karena akan berdampak buruk bagi eksistensi SAARC. Karena India dan Pakistan sendiri merupakan negara-negara anggota dari SAARC itu sendiri sehingga hal tersebut mendorong SAARC untuk memediasi kedua negara tersebut.Â
Perjalanan sengketa wilayah Kashmir ini sangatla Panjang dimana pernah terjadi sebuah genjatan senjata antara kedua negara pada tahun 1949. Dan pada tahun 1985 di bentuklah sebuah organisasi Kawasan Asia Selatan yaitu SAARC (South Asian Association of Regional Cooperation). Fokus SAARC ini ingin menyelesaikan sengketa antara India dan Pakistan dimana pada tahun 1998 di Colombo, Srilanka SAARC mengadakan sebuah KTT yang kesepuluh yang salah satu agendanya adalah ingin mendamaikan kedua negara tersebut.Â