Mohon tunggu...
Nicolas ActoRian
Nicolas ActoRian Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Saya suka Indomie

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pertengkaran Memang Rumit

21 Maret 2024   21:04 Diperbarui: 21 Maret 2024   21:07 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Dihari yang cerah dengan suasanya yang cukup panas. Putra, Daniel, dan juga Wisnu sedang duduk untuk istirahatnya dalam berlatih menari. "Duh capeknya. Kapan sih kelarnya?" Kata si Daniel. Ditengah istirahatnya mereka, ketua mereka berjalan menuju mereka dan berkata. "Weh ayo lah kita latihan, makin ancur kelas kita ini kalo pentas." Kata Zipora ketua mereka. Namun karena mereka sudah terlalu lelah dengan badannya yang letih, lelah, lesu dan emosi yang sudah meluap, Putra pun membentak Zipora "YANG BENER AJA BODOH. KITA UDAH LATIHAN SEJAK TADI PAGI TAMPA ISTIRAHAT YANG CUKUP. CAPEK TAU!" katanya dengan emosi yang meluap-luap. Yaaa mungkin mental orang berbeda-beda kali ya. Akhirnya Zipora tidak bisa melawan mereka dan menangis menuju teman-teman yang lain. Pas setelah kejadian itu gerombolan dari Ryan, Aditya, dan Bagus juga ikut dalam gerombolan Putra, Daniel, dan Wisnu. "Zipora nape?" Tanya Ryan dan dibalas oleh Daniel " Tadi si Putra bentak Zipora. Ya mosok dia suruh kita latihan nari lagi? Toh kita juga kelas yang penampilannya paling bags dari antara yang lain." Kata Daniel. Tetapi ditengah pembicaraan itu, Ryan berkata "Tiati ae lu pada, tar disamperin sirkel Zipora ketar-ketir lu HAHAHAHA". Dan mereka pun tertawa. Lalu kelompok Zipora beneran menuju kearah mereka dan berkata "WOI KALO DISURUH ITU MANUT DONG. MAU YANG ENAK AJA." Kata si Angie. 

Namun dibalas oleh Wisnu "LU LIAT DONG KITA LATIHAN DARI JAM BERAPA. BUDAK APA KITA?" Katanya. Dan adu mulut pun terjadi. Akhirnya gerombolan si Ryan, Aditya, dan Bagus melerai mereka dan membirkan Putra, Daniel, dan Wisnu beristirahat. Setelah kejadian itu, kondisi satu kelas tidak ada yang berbicara sama sekali karena persoalan ini dibagi menjadi 2 kubu. Yaitu kubu Zipora dan juga kubu dari Putra, Daniel, dan Wisnu. Karena kondisi yang sangat susah untuk dileraikan, maka Ryan berbicaraa kepada Adriel sang ketua ke dua demi meleraikan masalah yang terjadi. "Weh Adriel, lu udah tau masalah Zipora sama Putra kan?" Kata si Ryan. Dan Adriel menjawab "Tau lah orang. Orang kabarnya udah kesebar kok". Lalu Ryan mengajukan sebuah evaluasi yang dilakukan besok. Ia berkata "Adriel. Besok bikin eval. Biar ni masalah cepet selesai. Mager gw liat masalah ginian kek bocah sumpah dikira anak TK apa" Katanya sambil dengan hati yang jengkel. Adriel pun setuju dan besok pun mereka menyepakati akan ada suatu evaluasi untuk dilakukan secara bersama-sama.

            Kesekoan harinya di pagi yang lumayan panas, Adriel pun berkata kepada Zipora. "Woe hari ini aku yang mimpin semua koordintor. Kau diem aja hari ini gapapa" Kata si Adriel. Dengan gagah dan berani Adriel pun memimpin latihan menari di kelas sesuai degan alur dan kesepakatan yang Ryan dan Adriel buat. Latihan terasa sangat menyenangkan pada saat itu. Karena koordinasi yang telah dibuat dari Adriel dan Ryan, cocok untuk membuat satu kelas merasakan kebersamaan, kesenangan untuk berlatih menari. Jam istiragat juga membuat kubu Putra, Daniel, dan Wisnu merasakan bahwa ini adalah pembagian waktu yang cukup adil untuk berlatih. Sampai pada siang hari setelah latihan pagi tadi, akhirnya Adriel berkata di depan kelas. "Okeh gimana latihannya? Aman?" Kata Adriel. Satu kelas menyahutnya dengan berkata "AMANN SANTAYY". Adriel pun melanjutkan pembicaraannya "Okeh baguslah. Jadi setelah ini kita akan mengevaluasi apa yang kita sudah jalani selama latihan ini. Mau dari senang, susah, kritik, masukan, apapun lah yag kalian rasakan. Mau nangis disini silahkan. Mau marah-marah silahkan. Ini bagi kebaikan kita bersama untuk satu kelas. Jadi saya bersaya Ryan akan melakukan evaluasinya. Secara keseluruhan saya berserah kepada Ryan." Setelah itu pun Ryan berdiri dan maju menuju kedepan kelas. Setelah itu Ryan berkata "Jadi selamat siang semuanya. Saya kali ini ingin meresahkan sesuatu yang bisa dikatakan adalah penghambat dari latihan menari kita saat ini. Jujur aja sejak kejadian kemarin soal Putra dan Zipora, kita jadi terpecah jadi dua kubu. Sebenernya gapapa kita saling berbeda pendapat untuk masalah latihan kek, rajinnya kita kek, dan soal istirahat kita boleh bertentangan. Tetapi yakin lu pada akhirnya main kubu-kubuan? Main jadi sirkel-sirkelan yang sirkel ini jelekin ini sirkel ini jelekin ini. Malu bro jujur aja dah. Semua guru bilang kelas kita paling solid loh. Ini kah yang namanya solid? Keren sih solid parahhh. Udah lah drama anak TK gini. Gajelas sumpah. Mending kita baikan satu sama lain, saling ksih nasehat tampa membentak-bentak. Apalagi main sirkel. Ah udah gw ludahin lu pada." Walau sedikit kasar, namun satu kelas disitu terdiam sejenak untuk memikirkan apa yang mereka telah perbuat. Lalu Angie salah satu dari kubu Zipora berkata "Kami minta maaf ya Putra, Daniel, sama Wisnu atas kejadian kemarin." Lalu Wisnu berkata "Kami juga minta maaf soalnya ud keburu capek kalian bentak kami, kami juga akhirnya kepancing juga." Akhirnya satu kelas saling berdamai atas kejadian yang telah terjadi kemarin. Setelah itu, Ryan dan Adriel membahas evaluasi seperti biasanya. Dengan begitu satu kelas pun berdamai dan kembali seperti biasa dengan para murid-murid di kelas tersebut yang sangat ribut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun