Selain itu, musik juga terbukti efektif dalam mengurangi kecemasan dan depresi. Terapi musik sering digunakan untuk membantu pasien yang mengalami gangguan mental, karena mendengarkan atau menciptakan musik dapat menjadi bentuk ekspresi diri yang aman dan menenangkan.
Dalam dunia kesehatan, musik telah digunakan dalam berbagai terapi, termasuk terapi musik untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus, terapi untuk pasien Alzheimer, hingga penggunaan musik dalam perawatan paliatif. Musik dapat mengalihkan perhatian pasien dari rasa sakit dan membantu mereka merasa lebih nyaman. Dalam banyak kasus, musik dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan.
Pengaruh musik terhadap emosi juga tergantung pada jenis musik yang didengarkan. Musik dengan tempo cepat dan nada ceria dapat meningkatkan energi dan kebahagiaan, sedangkan musik dengan tempo lambat sering kali digunakan untuk relaksasi. Seringkali juga, lagu dengan tempo lambat cenderung dapat membangkitkan emosi tertentu terutama sedih.
 Ini menunjukkan bahwa jenis musik yang kita pilih dapat berperan dalam mengatur suasana hati kita sehari-hari. Mengetahui hal tersebut, sudah sepantasnya kita dapat menggunakan musik sebagai salah satu cara untuk melepas diri kita dari dunia ini. Terkadang yang kita butuhkan untuk "rehat" sejenak dari dunia selama ini, ternyata sudah ada di depan kita, yaitu musik.Â
Perkembangan Teknologi dalam Musik: Transformasi Digital dan Masa Depan Industri Musik
Perkembangan teknologi telah mengubah industri musik secara drastis, terutama sejak munculnya era digital. Teknologi telah membuat musik menjadi lebih mudah diakses, diproduksi, dan disebarluaskan. Salah satu perkembangan terbesar dalam musik modern adalah digitalisasi. Dahulu, musik hanya dapat didengarkan melalui perangkat fisik seperti piringan hitam, kaset, atau CD. Namun, dengan munculnya internet dan platform streaming, musik sekarang dapat diakses secara instan dari mana saja dan kapan saja.
Perkembangan teknologi juga berdampak pada proses produksi musik. Saat ini, banyak musisi menggunakan perangkat lunak komputer dan alat-alat digital untuk menciptakan musik mereka. Teknologi seperti digital audio workstation (DAW) memungkinkan produser musik untuk merekam, mengedit, dan menggabungkan suara tanpa harus menggunakan studio rekaman fisik yang mahal. Ini membuka kesempatan bagi lebih banyak orang untuk menciptakan musik dan berbagi karya mereka secara online.
Selain itu, kecerdasan buatan (AI) telah menjadi bagian penting dalam perkembangan musik modern. Beberapa perusahaan menggunakan AI untuk menciptakan melodi, menulis lirik, bahkan memproduksi lagu. Meskipun AI belum sepenuhnya dapat menggantikan kreativitas manusia, teknologi ini membantu musisi dalam proses penciptaan dan inspirasi.Â
Di masa depan, kemungkinan kita akan melihat lebih banyak penggunaan AI dalam industri musik, yang mungkin akan mengubah cara musik diproduksi dan didengarkan. Seiring dengan berkembangnya AI yang menggantikan tugas beberapa produser, kita sebagai manusia seharusnya menjadi lebih bijak dalam menggunakan dan menjadikan AI sebagai "senjata" daripada "musuh".Â
Seperti kata Eka Gustiwana, beliau menyebutkan bahwa "Saya tidak melarang bagi siapapun musisi yang menggunakan teknologi AI dalam penulisan lagu. Namun bagi saya ini pekerjaan yang di luar batas, kami semua memiliki visi dan misi bahwa pekerjaan menjadi musisi harus melibatkan manusia asli buat kecerdasan buatan," ucapnya. Hal ini membuktikan bahwa AI seharusnya menjadi "teman" bukan "musuh".
Namun, di balik semua kemajuan ini, terdapat tantangan baru dalam industri musik digital, salah satunya adalah masalah hak cipta. Dengan adanya internet, musik menjadi lebih mudah untuk disalin dan dibagikan secara ilegal. Hal ini mempengaruhi pendapatan musisi dan produser, sehingga dibutuhkan kebijakan dan teknologi baru untuk melindungi hak cipta di era digital.Â