Mohon tunggu...
Nicolaus Adhitya
Nicolaus Adhitya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Murid

Murid yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menemukan Makna di Acara Sekolah

18 September 2024   19:14 Diperbarui: 18 September 2024   19:17 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang pemimpin tentunya sudah melewati banyak rintangan untuk mencapai titik hidupnya sampai sekarang ini secara akademis maupun non akademis. Salah satu tempat untuk mengembangkan diri kita untuk menjadi pemimpin masa depan adalah Kolese Kanisius. Kolese Kanisius merupakan wadah bagi calon pemimpin untuk mengembangkan diri mereka secara akademik maupun non akademik. Sebagai salah satu sekolah paling bergengsi di Indonesia, aspek akademis dari Kolese Kanisius tentunya sudah tidak bisa diragukan. Walaupun begitu, Kolese Kanisius tetap menyediakan ruang bagi para muridnya untuk belajar kegiatan di luar kelas melalui ekstrakurikuler, komunitas, dan berbagai acara yang diadakan oleh sekolah. 

Salah satu acara yang paling berkesan bagi saya selama saya menjalani hari-hari saya di Kolese Kanisius adalah Parents Day 2024. Parents Day 2024 merupakan suatu acara yang diadakan oleh Kolese Kanisius di mana kita para murid bisa datang ke sekolah bersama kedua orang tua kita untuk merayakan satu hari bersama-sama. Hari akan diawali dengan berjalan-jalan sejauh kurang lebih 5 km dari Kanisius menuju Bundaran HI dan kembali lagi menuju Kanisius melewati jalur Gondangdia. 

Acara ini tentunya menurut saya sangat baik, dari bagaimana esensi dari jalan-jalan bersama orang tua Sendiri adalah untuk membangun dan menjalin hubungan yang baik antara kita dengan orang tua Keluarga Besar Kolese Kanisius Jakarta. Selama perjalanan kita dapat berbincang-bincang mengenai banyak hal agar hubungan yang kita jalin akan semakin erat. Setelah jalan-jalan selesai, para murid diperbolehkan untuk menampilkan bakat mereka masing-masing. Ada yang mewakilkan ekskul Band, Paduan Suara, dan lain-lain. Dengan adanya kesempatan ini, murid dapat membangun keberanian mereka dalam menampilkan talenta mereka di depan umum.  

Tentunya saya sendiri menampilkan bakat saya pada acara Parents Day 2024 kali ini. Bakat yang saya tampilkan tidak hanya mewakilkan Ursula Canisius Voice, Band, serta Canisius Wind Ensemble. Pada Canisius Wind Ensemble, saya mendapat kesempatan untuk menyanyikan lagu Bengawan Solo serta Kungfu Fighting. Pada Ursula Canisius Voice, saya memiliki kesempatan untuk mengiringi mereka bernyanyi lagu Hallelujah Amen serta lagu A Million Dreams. Sedangkan pada band, saya membawakan lagu Dia yang dibuat oleh Sheila Majid. Dengan banyaknya tanggung jawab yang harus ditanggung, peristiwa ini menjadi pelajaran bagiku untuk selalu membagi semua dengan baik dan menimbang tiap keputusan dengan baik.

Parents Day sendiri hanya diadakan dalam satu hari dan dalam jangka waktu tersebut, kita diminta untuk menampilkan banyak bakat dan membuat jadwal yang saya akan lewati akan sangat padat. Walaupun begitu, Parents Day 2024 ini sendiri menjadi wadah bagi saya untuk lebih mengembangkan diri saya sebagai pemimpin yang dapat berdiskresi dan dapat membagi waktunya sesuai prioritas. Ekskul Ursula Canisius Voice mengajarkanku bagaimana rasanya menjadi seorang pengajar. Banyaknya momen ketika yang kita ajari tidak mengerti atau tidak menangkap materi. Kesabaran dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama. Nilai kedua yang saya pelajari dari ekskul Canisius Wind Ensemble adalah walaupun latihan yang diadakan hanya 5 sampai 6 kali, kita sebagai seorang pemimpin masa depan harus dapat beradaptasi terhadap kondisi tersebut dan membawakan lagu dengan sebaik mungkin. Dari seni wajib Band, aku dapat belajar bahwa membangun ikatan satu sama lain antar teman untuk membawakan lagu dengan baik dalam sebuah band adalah suatu hal yang penting. Dengan itu pun, nilai compassion diperlukan untuk satu sama lain.

Bagai bibit tanaman yang sedang bertumbuh, aku sendiri melihat diriku sedang berkembang. Yang awalnya hanya sebuah bibit kecil, dapat menjadi sesuatu yang besar yang dapat menaungi orang-orang dibawahnya. Dengan itu, aku dapat menjadi berkat bagi orang lain. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun