Mohon tunggu...
Nicolaus Tel
Nicolaus Tel Mohon Tunggu... Penulis - Pemuda Katolik

Orang dengan kepribadian baik tidak pernah mengorbankan integritas. Selalu berusaha untuk jujur dalam segala hal, baik dalam kata-kata maupun tindakan. Kejujuran menciptakan hubungan yang kuat dan penuh kepercayaan. Kepribadian yang baik juga ditandai dengan kemampuan menerima perbedaan. Jujur, Berintegritas, Tanggung Jawab, Disiplin, Optimis, Rendah Hati, Rasa Hormat, Loyalitas. Saya Hobinya Sepak Bola, Traveling dan baca buku. Buku kesukaan Politik, Budaya, Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pemuda Katolik dan Pilkada Tahun 2024 | Oleh Nicolaus Telaumbanua

26 Maret 2024   22:21 Diperbarui: 26 Maret 2024   22:29 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI telah selesai. KPU RI telah mengumumkan capres dan cawapres terpilih. Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU RI pasangan Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar dengan perolehan suara sebanyak 24,9%, pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dengan perolehan suara 58,6%, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dengan perolehan suara 16,5%. 

Dengan hasil tersebut maka paslon urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024 - 2029. Selain itu paslon urut 01 dan 03 masih berjuang di MK untuk menggugat hasil pilpres 2024 terkait dengan perolehan suara yang mereka dapatkan. Menurut mereka dimana pilpres tahun 2024 penuh dengan kecurangan. Kecurangan ada jika bisa dibuktikan di Mahkamah Konsitusi (MK). 

Perhelatan pilkada serentak di tahun 2024 akan segera dimulai. KPU RI telah mempersiapkan sejumlah persiapan dalam menyongsong pilkada di tahun 2024, diantaranya anggaran, pemutakhiran data pemilih, menyiapkan program hingga sarana dukungan Teknologi Informasi (IT). Sejumlah partai politik juga tengah mempersiapkan calon-calon yang akan di usung, lobi-lobi antar partai politik sedang gencar-gencarnya dilakukan demi memenangkan calon yang di usung. 

Lalu bagaimana dengan Pemuda Katolik? Apakah sudah siap mengambil bagian dalam perhelatan pilkada serentak ini di tahun 2024? Jawabannya adalah Pemuda Katolik harus siap mengambil bagian dalam pilkada tahun 2024 ini. 

Berbekal dan sejalan dengan kegiatan yang dilakukan oleh Pemuda Katolik di Cirebon yang mengusung tema Kiprah Strategis dan Akselerasi Kader Pemuda Katolik Pasca Pemilu 2024, maka mau tidak mau Pemuda katolik harus bisa ikut dalam pesta demokrasi pilkada tahun 2024. Ini adalah kesempatan bagi pemuda katolik memberikan gagasan, ide kepada masyarkat dalam membangun daerah. Pemuda katolik harus bisa eksis dan berdampak bagi masyarakat indonesia. 

Dalam presentasinya, KKL II di Cirebon, ketua umum Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma membakar semangat para kader Pemuda Katolik untuk bisa ambil bagian dalam pilkada tahun 2024. Beliau mengajak untuk menawarkan gagasan, ide kepada calon-calon kepala daerah yang yang akan maju dalam perebutan kursi no 1 di daerah. 

Belaiu juga mengajak para kader Pemuda Katolik untuk ikut mengambil bagian dalam pilkada tahun 2024. Pemuda katolik harus bisa menunjukkan kualitasnya diberbagai event yang ada di republik ini. 

Pemuda Katolik Komisariat Daerah Banten, tentu siap mendukung siapapun calon yang akan di usung oleh partai politik. Baik calon yang berasal dari kader pemuda katolik maupun kader partai pengusung. Komisariat Daerah Banten siap memberikan berupa gagasan, ide kepada calon-calon kepala daerah. 

Dalam pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024 ini, kita mengharapkan kepada para penyelenggara pemilu agar dapat berkomitmen melaksanakannya dengan baik agar demokrasi tetap hidup dan semakin berkualitas, melahirkan pemerintahan yang memiliki legitimasi yang kuat. 

Kampanye yang dilakukan secara langsung maupun melalui media sosial seringkali diwarnai dengan Politik Identitas. Hal tersebut selain berdampak buruk terhadap proses konsolidasi demokrasi Indonesia, juga berakibat pada polarisasi yang mengganggu integrasi banggsa Indonesia. 

Untuk mencegah terjadinya politik identitas dan polarisasi pada pilkada tahun 2024, pemangku kebijakan perlu melakukan pemetaan dan menentukan langkah-langkah strategis untuk mereduksi politik identitas. Kader pemuda katolik juga harus siap dan berani melawan yang namanya Pilitik Identitas karena bisa memcah belah bangsa dan menghambat perkembangan demokrasi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun