Mohon tunggu...
Nicolas Wicaksono
Nicolas Wicaksono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Taruna Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pantai Clungup Penyangga Ekosistem Mangrove

29 Mei 2022   21:23 Diperbarui: 2 Juni 2022   08:13 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

whatsapp-image-2022-06-02-at-07-53-16-62980e75bb44865b4f6452f2.jpeg
whatsapp-image-2022-06-02-at-07-53-16-62980e75bb44865b4f6452f2.jpeg
Dusun Sendang Biru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan dan sebelah barat bersebelahan dengan Pantai Sendang Biru, memiliki garis pantai 77 km. Berbeda dengan pantai lainnya, Pantai Clungup tidak hanya untuk berwisata tetapi tempat rehabilitasi hutan mangrove. 

Pesona yang indah serta ombak yang tenang air yang dangkal  tempat konservasi Mangrove yang sempat rusak atau gundul akibat penebangan pohon ulah masyarakat sekitar dengan menjual kayu mangrove. 

Untuk bisa masuk kedalamnya pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp. 5000,- dan dibatasi hanya 100 pengunjung saja setiap harinya, sangat ketat karena menghindari sampah dari pengujung yang berakibat fatal bagi rehabilitasi kelestarian mangrove tersebut.

Pantai Clungup dikelola yayasan milik swasta yaitu Yayasan Bhakti Alam Sendang Biru, kawasan ini memiliki nama lain CMC Clungup Mangrove Conservation berhaasil mengembalikan keasrian hutan mangrove. 

Tanah seluas 105 hektare berada di utara Pulau Sempu merupakan daerah pertanian dan area tambak. Sempat rusak di tahun 2009-2013 hutan gundul karena perambah hutan, pencuri kayu, nelayan penangkap ikan tidak ramah. 

Pada tahun 2014 para pemuda sekitar melalui Yayasan Bhakti Alam Sendang Biru, memberi sosialisasi agar terjadi perubahan besar-besaran. Sampai sekarang juga terdapat monyet-monyet liar dan ayam hutan yang singgah di kawasan hutan mangrove Pantai Clungup. 

Ada yang bisa dilakukan pengujung pada saat berkunjung ke Pantai Clungup bahkan tempat untuk murid sekolah dan mahasiswa/i untuk study tour dan tempat praktek. 

Kemudian untuk masyarakat sekitar juga terkena imbas baiknya yaitu menjadi pemandu wisata, ojek wisata dan penjual makanan dan ikan tambak. 

Kata terakhir pengurus Yayasan Bhakti Alam Sendang Biru, kita tidak hanya berkunjung tetapi juga berpetualang di dalam hutan mangrove sambil belajar lebih banyak pengetahuan baru bahwa betapa pentingnya pelestarian alam khususnya mangrove.

Sumber :

https://tugumalang.id/konservasi-mangrove-di-cmc-tiga-warna-berhasil-kembalikan-ekosistem-pantai-yang-sempat-rusak/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun