Mohon tunggu...
Nicolaus D Noviantono
Nicolaus D Noviantono Mohon Tunggu... Service Engineer -

bisa karena biasa, biasa karena bisa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ketika Jokowi Membagi Panggungnya

29 Oktober 2014   22:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:15 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada kejadian kecil yang mungkin terlewat pada saat pengumuman cabinet kerja Jokowi. Sesaat setelah usai membacakan susunan kabinetnya, Jokowi menolak untuk diwawancari para awak media. Justru dia mempersilakan para awak media mewawancari para menteri yang telah dipilihnya. Sekilas mungkin momen ini terbilang remeh tapi kalau kita melihat rekam jejak Jokowi dalam memimpin maka momen tersebut semakin menegaskan kepandaiannya dalam mendelegasikan pekerjaan atau boleh dibilang beban kerjanya.

Dimulai dari Solo ketika Jokowi menjadi Walikota. Jokowi termasuk salah satu kepala daerah yang mampu akur dengan wakilnya. Di daerah daerah yang lain termasuk Jakarta, banyak kepala daerah yang pecah kongsi dengan wakilnya. Dominasi kepala daerah sangat kentara, sedangkan para wakilnya memiliki kesan hanya sebagai pajangan saja.

Beranjak memimpin Jakarta, nama Jokowi semakin berkibar tatkala ia berduet dengan Ahok. Jokowi tampak memberi ruang yang sangat besar bagi Ahok untuk mengerjakan banyak hal di pemerintahan daerah. Konon malah banyak yang menyebut bahwa Ahok justru yang bekerja lebih keras daripada Jokowi. Di mata media, Ahok pun memiliki nilai yang sama dengan Jokowi sebagai sumber berita yang menarik. Keduanya berdiri sejajar di panggung yang sama. Tidak ada persaingan untuk menjadi bintang utama.

Dengan menolak diwawancara dan mengarahkan media untuk mewawancarai para menterinya, Jokowi telah membagi pula panggungnya. Sontak satu persatu menterinya mulai dikejar para media. Yang paling kentara tentu Ibu Susi Pudjiastuti. Berikutnya ada nama Ignasius Jonan, Anies Baswedan dll. Jokowi  mulai membagi beban kerja dan sorotan kamera kepada para menterinya. Tidak hanya Jokowi dalam satu panggung tapi para menterinya pun berkesempatan untuk berdiri di panggung yang sama.

Dengan membagi peran dan beban kerja disitulah letak kepandaian seorang pemimpin. Beban kerja tidak dipikul sendirian tapi dipikul bersama-sama. Ya inilah semangat gotong royong. Inilah kekuatan bangsa Indonesia di masa lalu yang kini seolah olah pudar. Semoga Kabinet Kerja mampu memberi teladan semangat gotong royong dengan menghilangkan ego sektoral yang selama ini menjadi penyakit birokrasi Indonesia.

Selamat bekerja Kabinet Kerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun