Mohon tunggu...
Nico Belajar Yuk
Nico Belajar Yuk Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di SKK I Jakarta

Suka belajar sejarah dan jalan-jalan. kita bisa bertemu di channel youtube @belajarsejarahyuk Salam

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Grup Whatsapp: Cara Menghadirkan Masa Lalu dan Teori Pengurangan Ketidakpastian

5 Desember 2023   16:00 Diperbarui: 6 Desember 2023   10:46 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fasilitas grup dari BBM dan Whatsapp digunakan untuk "mengenal kembali" teman yang sudah sekian tahun tidak bertemu . Modifikasi dari teori ini adalah penggunaan tidak hanya pada orang-orang sama sekali asing tetapi periode lama mereka tidak bertemu ternyata membuat adanya proses perkenalan kembali. Maka tahapan-tahapan tetaplah ada:

Fase awal (awal interaksi di antara "orang asing")

Setelah bertemu kembali mulailah ada interaksi perkenalan baru di antara anggota grup dengan pertanyaan umum seperti apa kabar, sekarang tinggal dimana, bekerja di kantor apa, sudah menikah, anak berapa dan lain-lain. Tahapan ini merupakan fase awal dimana cenderung berjalan dengan mulus tanpa hambatan berarti.

Fase personal (tahapan ketika orang mulai berkomunikasi dengan lebih spontan dan membuka banyak informasi personal)

Jika situasi sudah mencair satu sama lain pembicaraan dalam grup mulai membicarakan hal-hal personal dari umum sampai sangat pribadi. Kenangan lama masa sekolah atau kuliah sering pula diangkat kembali menjadi bahan lelucon antar sesama anggota. Broadcast (menyebarkan) dan share (berbagi) cerita serta gambar mulai dari materi motivasi, seruan, peringatan, kecaman, cacian sampai dengan hal berbau pornografi seringkali muncul di dalam grup.

Fase Akhir (memutuskan apakah hubungan tersebut akan diteruskan atau dihentikan)

Setelah beberapa lama beberapa anggota akhirnya memutuskan keluar dari grup dengan berbagai penyebab antara lain merasa tidak nyaman lagi, tersinggung, sakit hati, dilarang suami/istri dan lainnya. Bagian terbesar dari kelompok memilih bertahan, mereka merasa tidak ada masalah dengan isi percakapan maupun materi lain yang disebarkan. Isi percakapan dan materi dianggap sebagai cara untuk menyegarkan pikiran di antara kesibukan bekerja dan mengurus rumah tangga.

Upaya menganalisis grup BBM dan selanjutnya Whatsapp dengan teori pengurangan ketidakpastian dirasakan cukup tepat karena dapat dengan baik menguraikan permasalahan.  Kekurangan teori ini adalah perlunya modifikasi secara terbatas untuk dapat menelaah masalah-masalah kontemporer di masyarakat pada era teknologi informasi. Perkembangan permasalahan di tengah masyarakat sangat pesat, akademisi diharapkan dapat menjadi pembuka jalan untuk membuka kajian ilmu komunikasi secara lebih menyeluruh dengan melihat berbagai sudut pandang.

[1]  Linda Richter (ed.) "A Brief History of the Blackberry" http://www.brighthub.com/office/collaboration/articles/8041.as 

[2] http://petrusandung.wordpress.com/2009/12/23/uncertainty-reduction-theory-teori-pengurangan-ketidakpastian/ 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun