Mohon tunggu...
Nico Belajar Yuk
Nico Belajar Yuk Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di SKK I Jakarta

Suka belajar sejarah dan jalan-jalan. kita bisa bertemu di channel youtube @belajarsejarahyuk Salam

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Grup Whatsapp: Cara Menghadirkan Masa Lalu dan Teori Pengurangan Ketidakpastian

5 Desember 2023   16:00 Diperbarui: 6 Desember 2023   10:46 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kehidupan masyarakat Indonesia khususnya di beberapa kota besar penuh dengan kesibukan dan tekanan mencapai target tertentu dalam pekerjaan. Banyak cara untuk keluar dari berbagai kondisi kurang menyenangkan tersebut antara lain dengan tersedianya pusat perbelanjaan super lengkap, tempat rekreasi bervariasi dan perlengkapan multimedia canggih di rumah. Ternyata kebutuhan untuk berkelompok dalam suatu komunitas berdasarkan kesamaan tempat kerja, hobi, daerah dan asal sekolah di masa lalu.

Berkumpul bersama-sama teman dari masa lalu adalah satu suatu cara kelompok masyarakat yang sudah bekerja untuk melepaskan kejenuhan. Pertemuan diatur secara berkala dalam reuni-reuni akbar maupun tingkatan yang lebih kecil seperti arisan, buka puasa bersama dan bentuk lainnya. Adanya pertemuan langsung ini membantu sebagian pekerja keras mempunyai waktu untuk menarik diri dari kesibukan sehari-hari dan mencoba untuk mengenang masa lalu dengan caranya sendiri.

Pada sisi lainnya perkembangan teknologi berkembang sangat pesat, internet yang mulai dikenal di era tahun 1990-an, saat ini menjadi kekuatan pendobrak dunia. Media sosial pertemanan mulai menarik minat penduduk perkotaan semenjak tahun 2004 adalah Friendster. Melalui situs pertemanan ini orang dapat berkenalan dengan teman-teman baru dan "bertemu kembali" dengan teman lama. 

Kesempatan "pertemuan kembali" menjadi besar karena di Indonesia demam Friendster dilanjutkan oleh facebook dan Twitter yang saat ini kita kenal dengan X sampai akhir 2023 mampu bertahan. Kehadiran jejaring sosial diiringi oleh perkembangan telepon genggam menjadi smartphone yang mempunyai banyak fungsi digemari masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua di perkotaan sudah mengenalnya.

Kampanye Presiden Amerika Serikat 2008 menjadikan Blackberry produksi Research in Motion (RIM) booming di seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Walaupun RIM sudah ada sejak tahun 1984 oleh pemuda dari Waterloo Kanada dan teknologi yang menghubungkan email ke telepon genggam serta model qwerty diperkenalkan tahun 1998. [1] 

Ternyata ada fungsi lain dari Blackberry yang mempunyai daya dorong besar untuk membuat yaitu Blackberry Messenger, inilah media yang sering digunakan oleh calon Presiden Barack Obama dari partai Demokrat dan akhirnya menjadi Presiden Amerika Serikat terpilih. Blackberry Messenger sendiri atau lebih dikenal dengan BBM memang baru diperkenalkan tahun 2008 dan disempurnakan awal tahun 2009. Salah satu fungsi populer dari BBM adalah fasilitas grup di antara pengguna Blackberry, grup dalam BBM ini menjadi media penghubung baru dalam konteks pertemuan dengan teman-teman dari masa lalu.

Perkembangan selanjutnya adalah aplikasi Whatsapp bisa dibilang menyempurnakan apa yang ada dalam BBM saat itu hanya terbatas pada pengguna Blackberry, sedangkan mereka yang menggunakan I-phone dan kemudian telepon genggam android kurang difasilitasi. Booming grup dari BBM dan kini fenomena yang sama berlanjut dengan grup Whatsapp tentu menarik untuk dicermati.

Kajian Ilmu Komunikasi melahirkan salah satu teori  pengurangan ketidakpastian (Uncertainty Reduction Theory). Berkaitan dengan cara menjelaskan bagaimana komunikasi digunakan untuk mengurangi ketidakpastian di antara orang asing yang terlibat dalam pembicaraan satu sama lain untuk pertama kali. Teori ini menyebutkan bahwa ada dua tipe ketidakpastian dari perjumpaan awal, yaitu :

1. Ketidakpastian Kognitif (Cognitive uncertainty) merupakan tingkatan ketidakpastian yang diasosiasikan dengan keyakinan dan sikap.

2. Ketidakpastian Perilaku (Behavioral uncertainty), dilain pihak berkenaan dengan luasnya perilaku yang dapat diprediksikan dalam situasi yang diberikan.

Salah satu asumsi dari teori ini adalah Komunikasi interpersonal adalah sebuah proses perkembangan yang terjadi melalui tahapan berikut Fase awal (awal interaksi di antara orang asing) Fase personal (tahapan ketika orang mulai berkomunikasi dengan lebih spontan dan membuka banyak informasi personal) Fase Akhir (memutuskan apakah hubungan tersebut akan diteruskan atau dihentikan).[2]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun