Mohon tunggu...
Nikodemus Niko
Nikodemus Niko Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti

Saya hanya seorang penulis lepas, hidup di jalanan berbatu dan mati di atas rindu yang berserak.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perempuan Dayak Benawan, Kedudukan pada Struktur Domestik dan Publik

6 Agustus 2018   21:49 Diperbarui: 6 Agustus 2018   23:00 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dayak Benawa, merupakan satu diantara sub-suku Dayak di Kalimantan Barat. Dayak Benawan acapkali menyebut diri mereka sebagai 'orang Benawan'. Sub-suku Dayak ini bermukim di wilayah Kecamatan Balai Kabupaten Sanggau. Masyarakat hidup dengan adat yang masih kental di dalam kehidupan sehari-hari.

Pada struktur adat, perempuan merupakan pihak yang tidak berdaya dalam status perkawinan. Setelah melangsungkan pernikahan adat, istri tidak boleh membantah apa kata suami atau istri tidak bisa menentang pendapat atau keputusan suami sebagai kepala rumah tangga, mereka sebut pamalik. Kondisi ini menunjukkan bahwa adat Dayak Benawan masih krntal dengan sistem patriarki, dimana otoritas kuat ada pada laki-laki.

Pada kasus perempuan Dayak Benawan menunjukkan bahwa pekerjaan-pekerjaan ganda yang dikerjakan oleh perempuan tidak dianggap penindasan atau eksploitasi. Mereka menganggap bahwa dengan melakukan pekerjaan yang berat sekalipun bukan merupakan beban ganda, melainkan kewajiban perempuan di dalam rumah tangga.

garis besar isi buku ini yaitu mendeskripsikan peran-peran antara laki-laki dan perempuan pada masyarakat Dayak Benawan; pengetahuan mereka tentang keluarga, pengetahuan tentang pekerjaan bertani, serta pengetahuan mereka sebagai perempuan. 

Peran gender yang terjadi pada masyarakat Dayak Benawan di Kampung Pejalu tidak terlepas dari tradisi masyarakat setempat dalam hal ini lokalitas berpengaruh dalam pembentukan pembagian kerja antar gender.

Buku ini menjelaskan bahwa terjadi tekanan-tekanan yang tidak terkatakan pada perempuan, dimana mereka sendiri tidak berdaya terhadap tekanan tersebut, disisi lain mereka harus menghormati serta turut melanggengkan kultur yang memaksa mereka untuk patuh. Hal ini terungkapkan pada buku berjudul Perempuan Dayak Benawan: Kedudukan pada Struktur Domestik dan Publik.

Buku ini sangat cocok menjadi referensi mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir skripsi, tesis atau disertasi, yang berkaitan dengan peran gender, maupun studi perempuan. Atau cocok juga untuk rujukan mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah Sosiologi Gender.  Buku ini dapat di pesan melalui PO (Pre-Order) di no. WA: 085249523206 (Niko).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun