Mohon tunggu...
nico marional
nico marional Mohon Tunggu... Lainnya - kepo bgt sih wkwkwkwkw

belajar,bertukar pikiran dan berbagi untuk kesiapan menyambut kesempatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saat Ini Akan Terjadi

24 Mei 2017   17:43 Diperbarui: 24 Mei 2017   18:14 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Google.com"][/caption]Bumi dan langit mengapa terpisah
Tanah kering mengapa air basah
Ketika semua ini telah tiada salah siapa
Ketika semua ini sirna memang begitu adanya

Jika bumi tak lagi bisa menahan
Jika langit tak bisa lagi menopang
Air berlari tidak saling beriringan
Angin mengejar tak lagi sejalan
Tingal kenangan tinggal cerita untuk dikisahkan

Tangan ini tidak seberapa besar tapi menghancurkan
Logika mati pikiran menakutkan
Hasrat adalah penjahat hati tidak bisa bertindak
Labirin ini tidak bisa ada jalan
Terdiam menunggu kehancuran

Ketika mata ini melihat tapi tak bisa berbuat banyak
Hanya tetesan saja tidak bisa kalahkan hasrat
Lembaran daun yang jatuh tak satupun terhempas
Dan tunas yang ingin hidup, kuncup tak lagi berkembang bebas

Sembunyi di balik awan tapi langit turun hujan
Lemparkan saja kesalahan kembali ke atas
Saat jatuh habis sudah tak tersiasa rata dengan tanah
Sangkakala berteriak dengan gagahnya
Kembali...kembali kita kepadanya

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun