Mohon tunggu...
NICNIC DODY
NICNIC DODY Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

hobi memelihara ikan hias

Selanjutnya

Tutup

Nature

Penambangan Pasir di Jurang Jero

6 September 2022   14:31 Diperbarui: 6 September 2022   14:36 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Konflik yang Terjadi di Kawasan Taman Nasional Jurang Jero

Erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 membuat beberapa kawasan di sekitar lereng Gunung Merapi mengalami kerusakan, tidak hanyak kerusakan erupsi Gunung Merapi yang terjadi itu juga memberikan dampak positif bagi warga yang tinggal di daerah lereng Merapi. Dampak positif yang dihasilkan dari erupsi itu berupa tanah yang subur dan terdapat lapangan kerja baru. Lapangan kerja yang dimaksud adalah pertambangan. Warga lereng merapi dapat memanfaatkan sungai-sungai yang dialiri lahar dingin dari puncak Merapi untuk diambil pasir yang kemudian dijual. 

Namun pasir yang terdapat di sungai-sungai yang dialiri lahar dingin itu lama-kelamaan akan habis, seperti contohnya di sungai putih. Pasir yang terdapat di sungai putih kian menipis karena sudah lama ditambang. Para penambang pasir akhirnya menggali pasir sampai ke daerah hutan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Jurang Jero. hal ini menyebapkan beberapa kerusakan pada hutan, terutama hilangnya ekosistem hewan-hewan yang ada di Taman Nasional itu hilang. 

Karena adanya perusakan hutan yang dilakukan oleh para penambang pasir itu, pihak Taman Nasional mengambil sebuah kebijakan untuk menutup kawasan pertambangan guna menyelamatkan kawasan konservasi dan status Gunung Merapi yang labil. Kibat dari penutupan kawasan pertambangan banyak warga yang dulu menambang pasir sekarang banyak yang menganggur.

Mencari rezeki itu boleh namun juga harus memperhatikan lingkungan tempat mencari rezekinya, jangan sampai merusak kawasan sekitar.

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun