Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali. Perhatikanlah frase "Karena iman maka Abraham..." dalam ayat 17, dan frase "karena ia berpikir..." dalam ayat 19.Â
Di sini kita melihat keselarasan antara iman dan berpikir yang tidak kontradiktif dalam diri Abraham. Pikiran yang benar tentang Allah, mengantarkan Abraham melakukan tindakan-tindakan iman. Dan kita tahu bahwa Abraham mendapat predikat sebagai "bapa orang beriman" dan "sahabat Allah" (Galatia 3:7,9; Yakobus 2:23). Iman dan akal budi sangat berperan penting dalam jawaban manusia atas undangan Allah yang mengandung karakter moral, yang tentunya baik dan sesuai dengan kehendak Allah.
Kepustakaan
- Sujoko, Albertus. Credo Ut Intelligam Saya Percaya Supaya Saya Mengerti, Manado: Pineleng, 2015.
- katolisitas.org. Diunggah pada tanggal 23 Agustus 2019, pukul 21:30 Wita.