Nyatanya kamu tidak benar benar pergi
kamu tinggal, di sini;
di setiap helaan napas sesak beradu tangis yang berderai
di setiap bulir bulir air hujan yang membasahi jendela kamar
Aku mahir dalam merapal
Namun membinasakan mu dalam ingatan aku gagal
kamu ada di sini, di antara risalah malam yang cedera lantas perih
kamu ada di sini, di dalam memori yang masih saja enggan beralih..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!