Mohon tunggu...
Tatang Tarmedi
Tatang Tarmedi Mohon Tunggu... Jurnalis - Untuk share info mengenai politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Hidup akan jauh lebih bernilai, jika kau punya sebuah tujuan penting.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

H. Frans Sopandi Waspada Ancaman Money Politic

25 Oktober 2023   08:13 Diperbarui: 26 Oktober 2023   05:46 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Money Politic selalu menjadi trend di setiap pemilu legislstif / Pilkada. Hak pilih warga dibajak demi kepentingan kandidat. Kedaulatan rakyat menjadi tidak berarti. Sebuah posisi  diperoleh dengan modal besar.Tapi, akhirnya wajib dikembalikan apabila setelah dapatkan jabatan politik. Demikian diungkapkan  Drs. H. Frans Sopandi politisi senior PDIP Kabupaten Sumedang dari Dapil VI.

Padahal, lanjut H. Frans,  Money Politic  bila terjadi secara masif, akan mempengaruhi terhadap  objektivitas pemilih. Akibatnya, pemimpin-pemimpin yang terlahir dari proses ini,  bukanlah pilihan terbaik, tetapi yang terburuk, "  Politik Uang atau politik perut, salah satu bentuk sogokan atau suap menyuap. Jelas bagi Umat Islam dilarang untuk melakukan hal itu, " katanya.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Lebih auhnya lagi,  Sarjana jebolan IKOPIN Jatinangor ini mengungkapkan rasa prihatinnya  terhadap beberapa kondisi di Sumedang seolah  luput dari perhatian eksekutif dan legislstif. Satu contoh, katanya, Kecamatan Tanjungsari sebagai wilayah strategis dan sering dianggap  Gerbangnya Kota Sumedang, " Tapi, kenapa di wilayah  perkotaan seperti Tanjungsari tidak pernah ada trotoar. Padahal, Trotoar itu, salah satu jaminan keamanan bagi para pejalan," imbuhnya.

Harapan masyarakat di Tanjungsari, kata H. Frans,  adanya pengawalan  dari wakil rakyat di DPRD untuk program trotoarisasi kawasan perkotaan Tanjungsari. Termasuk, penataan Alun-Alunnya. Selain itu, perlu pula perjuangan pihak legislatif untuk perwujudan Kawasan Sukasari sebagai "Lembangnya Sumedang" dengan memperjuangkan terealisasinya jalan Sukasari-Lembang.

Menurut H. Frans, jalan Sukasari-Lembang akan berhubungan dengan tiga wilayah, yaitu Kabupaten Sumedang, Bandung Barat dan Kabupaten Bandung. Bila mau ke Lembang biasanya akan memakan waktu 2 hingga 3 jam, karena akan terkendala kemacetan di Jalan Setiabudhi Bandung, " Tapi, bila lewat Sukasari, cukup hanya dengan 20 menit, " tuturnya.

Sukasari pun, lanjut H. Frans, identik dengan produk tembakaunya. Bahkan,  tembakau Sukasari telah go internasional. Telah berapa nilai  pajak dihasilkan dari tembakau.  Siapa paling beperan dalam hal ini, tentu saja petaninya. Petani tembakau di Sukasari perlu dipelihara agar punya momentum  pasar dan proteksi untuk bisa mengayomi para petani tembakau ini. Pasar tembakau Tanjungsari masih termarjinalkan. Karena jual beli tembakau rata-rata masih  dilakukan di rumah-rumah para petani.

Kecamatan Pamulihan, masih bagian dari Dapil VI, identik dengan hasil bumi Ubi Cilembunya. Bahkan, kebutuhan Ubi Cilembu untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor, tidak kurang dari 60 ton tiap harinya. Di sini, perlu pengimbangan terhadap petaninya itu sendiri. Nasib petani dan somahnya perlu diperhatikan. Termasuk kesehatan para petani dan pendidikan anak-anaknya .

Melihat dari potensi-potensi di Dapil VI tadi, harap H. Frans, masyarakat harus bisa memilih calon-calon wakil rakyat berpengalaman dan berwawasan  dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat  Sumedang . Sebab, bila wakil rakyatnya masagi, mumpuni dan berpemikiran jauh ke depan (visioner) Insya Alloh,  Sumedang akan terselamatkan. Jangan dipilih Wakil Rakyat karena politik uang. Itu merusak secara demokrasi, " pungkasnya. (Tatang Tarmedi)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun