Mungkin hanya segelintir orang saja  tahu, bila  Jajat Munajat Kepala SMPN 2 Darmaraja  Sumedang, banyak pula lahirkan karya-karya lukis. Bahkan, lukisan  naturalis dan  surealisnya, sebagian berceceran di dinding-dinding sekolah yang pernah ia pimpin.
Jajat mengaku naturalisme  menjadi aliran kesukaannya. Namun aliran-aliran lainnya pun, seperti ekspresionisme dan seni lukis alternatif grafiti pun suka ia kerjakan, " Tapi, aliran naturalis lebih saya suka. Karena, hasil karya lebih sesuai dengan  alam sebenarnya, " tutur Jajat saat ditemui di SMPN 2 Jatinunggal  beberapa waktu lalu.
Jajat menunjukkan karya lukis grafitinya di salah satu dinding kelas SMPN 2 Jatinunggal. Grafiti dengan tajuk label sekolah itu, dibuat dengan komposisi warna, garis dan bentuk yang tidak mencolok. Sehingga, grafiti tadi terkesan sejuk dan enak dipandang.
Karya naturalismenya  pun tidak kalah mempesona. Sebuah lukisan pemandangan dengan latar sebuah kolam. Pada karya lukis  ini, keakuratan dan kemiripan objek lebih dikedepankan.Â
Pilihan latar cahaya tidak terlalu dramatis, yakni saat matahar seolah sedang berada di atas ubun-ubun kepala.Uniknya, latar depan pemandangan, sebuah komposisi pagar depan sebuah rumah berhias tanaman bonsai.Â
Sebuah manipestasi dua bentuk seni yang ia geluti. Di mana beberapa tanaman bonsai bentukannya oun ,  pernah mendapatkan apresiasi  memuaskan dari dewan juri pestival bonsai.
Jajat merasakan anugerah dari Tuhan itu cukup menunjang terhadap profesi gurunya. Anak lebih bergairah, tatkala menerangkan materi pelajaran disertai dengan gambar, " Contoh, saat menerangkan tentang ras di dunia. Anak bisa lebih memahami ketika saya gambar bagaimana bentuk ras kaukasoid yang lahirkan orang-orang kulit putih. Lalu ras mongoloid dan lainnya, " tutur Jajat.
Bicara tentang bakat melukisnya, pria warga Desa Tarikolot Kecamatan Jatinunggal ini  merasa tidak ditunjang  secara akademik. Dari semenjak duduk di bangku SD kuntum-kuntum bakat melukisnya telah tumbuh bersemi. Bahkan, katanya,  ia pernah raih juara melukis. ketika duduk di kelas satu SMA. ***  ( Tatang Tarmedi )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H