Mohon tunggu...
Tatang Tarmedi
Tatang Tarmedi Mohon Tunggu... Jurnalis - Untuk share info mengenai politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Hidup akan jauh lebih bernilai, jika kau punya sebuah tujuan penting.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Ubi Cilembu Telah Bersertifikasi

27 Februari 2022   12:15 Diperbarui: 27 Februari 2022   12:17 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keberadaan pedagang Ubi Cilembu, baik dengan cara  marketing keliling ataupun berada dalam satu lapak menetap,  telah menyebar nyaris se-nusantara. Mereka tetap beratasnamakan 'Ubi Cilembu'. Persoalannya,  apa yang mereka jual itu,  'benar' Ubi Cilembu atau hanya 'Mengatasnamakan' Ubi Cilembu saja.

Menurut  Drs. Hadie Guna, MM. MBA,  Ketua Asosiasi Agrobisnis Ubi Cilembu (Asaguci) persoalan tadi tak bakal lepas dari Indikasi Geografis (IG). Suatu tanda   menirukan asal suatu barang  yang terjadi secara alami atau dengan bantuan manusia atau substitusi. Dengan IG akan muncul reputasi. Dalam hal ini,  bisa kualitas atau keistimewaan.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Dikatakan Hadie,  untuk Ubi Sumedang Cilembu, sebenarnya telah sertifikasi. Setelah turun dari Kementrian Hukum sertifikat Indikasi Geografis (IG) pada tahun 2013. Artinya,  Ubi Sumedang Cilembu telah sertifikasi dimiliki oleh komunal 4 kecamatan di sekitar Cilembu.  Yaitu, Pamulihan,  Tanjungsari,  Rancakalong dan Kecamatan Sukasari.

Luas areal tanaman Ubi Cilembu di 4 kecamatan itu sebagaimana yang didaptarkan ke Kemehumkam,  kata Hadie,  berkisar pada 462,03.hektar. luasan itu dalam kelolaan sekitar 581 petani. Adapun varietas ubi yang ditentukan secara komunal  meliputi varietas Nirkum,  Eno dan Rancing.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Lebih jauhnya Hadie menjelaskan bahwa Indikasi Geografis akan membedakan kualitas Ubi Cilembu dan yang bukan Ubi Cilembu. Ketika Ubi Cilembu yang bersertifikat keluaran komunal di 4 kecamatan tadi,  akan banyak perbedaan misal dalam jenis ubi ovenannya." Ubi bersertifikat setelah dioven akan terus keluar glukosanya. Sedangkan yang bukan ubi bersertifikat setelah dioven bisa saja membata ( Sunda,  bageugeug). " kata Hadie.

Berangkat dari reputasi Ubi Cilembu yang asli itu, kata Hadie lagi,   perlu adanya perlindungan., " Nah,  siapa yang melindungi?  Ya komunal,  asosiasi itu. Alhamdulillah,  sekarang Ubi Cilembu telah bersertifikasi dimiliki oleh petani di 4 kecamatan tadi" kilahnya.  ( Tang )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun