Suci itu, tatkala kebenaran menyatu dalam pikiran. Suci itu, tatkala ucapan sejalan hati terdalam. Suci itu, ketika mendengar tanpa membenci. Suci itu, mencinta tidak menerima. Suci itu, memuji tidak meminta. Suci itu, saat terdiam  dan bersyukur. Suci itu, saat kita sepi dari nista.
Ketika suci jadi sunyi dalam hati, ketika itu pula suci jadi hakiki. Suci datang dan pergi dalam hati. Saat suci pergi, hati miskin akan keikhlasan. Saat suci  pergi, hati dahaga akan kepuasan. Maka, besucilah, ketika diri dalam  kemiskinan dari ikhlasan dan dahaga akan kepuasan.
Kita lahir dari kesucian. Pulang dalam ketidak menentuan. Antara selamat atau celaka. Kesucian diri harga mati untuk wa inna ilaihi. Kerna, suci bukan surga. Suci tak pernah berharap tentang keni'matan. Suci hanya ingin ridho Illahi.
Margajaya, 7 Jan. 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H