Salam dan BahagiaÂ
Halo Bapak dan Ibu Guru Hebat, semoga selalu semangat bergerak  dan tergerak  untuk melakukan pratik baik dan berbagi kepada rekan guru sejawat  atau seluruh guru di Indonesia.  Kita sebagai pendidik memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan Pembelajaran yang Mardeka tentunya berpusat pada murid.  Tujuan kita sebagai pendidik adalah  mendorong murid kita untuk menggali potensi diri mereka sendiri. Sebagai Guru kita menempatkan diri kita sebagai pamong  yang menuntun dan mendorong murid sesuai dengan potensi, minat dan bakat.Â
Sebagai Guru di Era Digital  sudah saatnya kita mengupragade diri untuk meningkatkan kualitas diri dan mencari tahu ilmu baru yang dapat meningkatkan kualitas kita dalam pembelajaran. Terus berinovasi untuk  merencanakan pembelajaran, supaya pembelajaran yang di maksud benar-benar sesuai dengan kebutuhan belajar murid.Â
Setelah mengikuti Program Guru Penggerak banyak ilmu dan wawasan baru yang sangat membentuk pribadi saya sebagai pendidik untuk menjadi lebih baik lagi dan mengembangkan kreativitas sebagai seorang pendidik. Sayang sekali bila ilmu yang saya peroleh dari Program Guru Penggerak tidak saya bagikan kepada rekan-rekan guru di seluruh Indonesia.Â
Pada saat ini saya sedang  mengikuti program Pendidikan  Calon  Guru Penggerak. Saya sudah  memasuki  modul 3.1 yaitu mempelajari materi  Pengambilan Keputusan Berbasis Pada Nilai-nilai Kebajikan Universal. Berikut rangkuman materi yang dapat menginspirasi bapak/guru atau pembaca untuk dapat diimplementasikan di sekolah/ tempat bertugas. Berikut rangkuman materi koneksi Antar Materi;
1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Pratap Triloka yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara yang terkenal dengan semboyan ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tut wuri Handayani artinya di depan memberi teladan, di tengah membangun motivasi/dorongan, di belakang memberi dukungan.Pratap Triloka yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara yang terkenal dengan semboyan ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tut wuri Handayani artinya di depan memberi teladan, di tengah membangun motivasi/dorongan, di belakang memberi dukungan.Â
Maksud pada semboyan Ki Hadjar Dewantara jika dikaitkan dengan materi Pengambilan Keputusan Berbasis Pada Nilai-nilai Kebajikan Universal  menekankan kita bahwa sebagai guru dalam pengambilan keputusan dalam pembelajaran harus sesuai dengan kehendak murid. Kenapa bisa begitu? Ki Hadjar Dewantara memaparkan bahwasanya  seorang guru adalah teladan bagi murid-murid,  selain sebagai teladan juga mendorong dan memotivasi murid  di dalam pembelajaran yaitu mengedepankan prinsip dalam pengambilan keputusan yang berbasis pada Nilai-nilai Kebajikan melibatkan murid dan  menerapkan pengambilan keputusan yang berpihak pada murid, dengan menerapkan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip penyelesaian dilema, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
Dok Pribadi
2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusanÂ