Mohon tunggu...
Nicholas Vigo
Nicholas Vigo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Hukum Universitas Airlangga

Memiliki minat terhadap sejarah, kebudayaan, aviasi, dan hukum internasional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hari Kelahiran Pancasila dan Tantangan Terhadap Rasa Nasionalisme

21 Juni 2022   17:09 Diperbarui: 21 Juni 2022   20:35 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 1 Juni 2022 lalu, kita memperingati Hari Kelahiran Pancasila. Hari tersebut merupakan lahirnya sebuah ideologi yang memiliki peranan penting terhadap bangsa Indonesia. 

Pancasila memiliki nilai-nilai yang penting sehingga menjadikan kita sebagai generasi yang memiliki rasa nasionalisme. Kita mengalami banyak tantangan di masa ini, salah satunya adalah rasa nasionalisme. 

Pada generasi sekarang ini, beberapa anak zaman sekarang tidak peduli akan pentingnya rasa nasionalisme. Ketidakpedulian terhadap rasa nasionalisme oleh generasi saat ini disebabkan karena melemahnya nilai-nilai Pancasila. 

Nilai-nilai tersebut seharusnya dapat melekat pada kalangan muda saat ini. Bahkan, banyak generasi kita saat ini yang tidak lagi mampu menghafalkan dan memaknai sila-sila yang tertera dalam Pancasila.

Selain itu, generasi kita saat ini kurang memahami sejarah dan para tokoh bangsa ini. Menurut saya, kita perlu memahami perjuangan para tokoh bangsa agar kita tahu bagaimana mereka mati-matian melawan para penjajah demi bangsa kita di masa yang akan datang.

Selain itu, kita juga perlu memaknai peristiwa-peristiwa penting yang "membentuk" kepribadian bangsa ini. Lagu-lagu nasional pun juga diciptakan untuk menggambarkan semangat perjuangan para tokoh bangsa. Untuk menjadi bangsa yang besar, janganlah kita melupakan sejarah bangsa kita sendiri karena kita harus bangga atas jasa-jasa pahlawan kita.

Merosotnya rasa nasionalisme juga terjadi dalam bidang sosial dan kebudayaan. Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki beragam suku dan etnis dengan beragam bahasa tradisional. Hal yang kita amati adalah banyak dari generasi kita saat ini tidak lagi mampu menyebutkan suku-suku bangsa kita, walaupun hanya diminta untuk menyebutkan sedikit dari suku-suku bangsa kita. 

Kita juga perlu mengetahui daerah asal suatu hasil kebudayaan misalnya asal bahasa daerah, tarian, lagu, dan alat musik daerah. Kebudayaan-kebudayaan tersebut harus dilestarikan agar dapat digunakan untuk sarana edukasi dan dinikmati oleh generasi saat ini atau generasi selanjutnya.

Menurut saya, nasionalisme muncul karena kesadaran warganya untuk mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan bangsa kita, baik dari sisi historis, kebudayaan, ataupun sisi lainnya. 

Semakin kita membuka wawasan kita, maka kita dapat menumbuhkan semangat nasionalis kita. Semangat nasionalisme dapat kita raih dalam bidang apapun, karena saya yakin bahwa semangat tersebut berasal dari diri kita sendiri. Apabila kita membuka wawasan kita, maka kita dapat menumbuhkan semangat nasionalisme kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun