Indonesia merupakan negara yang menjalankan politik luar negerinya sesuai dengan konstitusi dan prinsip politik bebas aktifnya. Dalam bersikap terhadap sebuah konflik antar negara, Indonesia biasanya akan mendukung negara yang tertindas atas dasar kemanusiaan dan untuk mendukung perdamaian dunia dengan menolak segala aksi penjajahan terhadap sebuah negara. Konflik Israel dan Palestina adalah konflik yang masih terus berlanjut hingga saat ini. Indonesia sendiri mengakui Palestina sebagai negara yang berdaulat dan ketika terjadi konflik antara Israel dan Palestina maka sikap Indonesia dapat dilihat secara jelas. Terlebih lagi melihat banyaknya opini publik yang muncul dan berbagai pernyataan dari masyarakat dan organisasi non pemerintah lainnya yang menyatakan dukungannya terhadap Palestina atas konflik yang telah terjadi.
Arah politik luar negeri Indonesia dapat dilihat melalui bagaimana pemerintah bersikap dan bertindak melalui kebijakan luar negerinya yang dikeluarkan. Dalam konflik Israel dan Palestina, sikap Indonesia dapat dilihat melalui pernyataan pemerintah melalui Presiden Joko Widodo, menteri luar negeri Retno Marsudi, dan berbagai pejabat pemerintah pusat lainnya. Melalui siaran pers pada tanggal 30 Oktober 2023, Presiden Jokowi membuat pernyataan yang menegaskan bahwa Indonesia mengutuk segala aksi penyerangan terhadap warga sipil dan fasilitas publik yang terjadi di Gaza. Indonesia secara tegas mendeklarasikan posisinya dengan mengutuk aksi yang dilakukan oleh Israel tersebut. Selain mengutuk aksi penyerangan tersebut, Indonesia pun mendukung segala aksi gencatan senjata dan penghentian kekerasan yang terjadi di Gaza dengan melakukan komunikasi kepada berbagai pihak.
Alasan Indonesia dalam membuat pernyataan tentang mengutuknya aksi kekerasan yang terjadi di Gaza oleh Israel adalah karena ingin membela kemanusiaan dan berharap agar korban jiwa tidak terus bermunculan. Hal ini didukung oleh pernyataan Presiden Jokowi pada 10 Oktober 2023 yang berisikan sebagai berikut "Indonesia mendesak agar perang dan tindakan kekerasan segera dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia dan hancurnya harta benda, karena eskalasi konflik dapat menimbulkan dampak kemanusiaan yang lebih besar". Adanya krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza merupakan alasan utama dari pemerintah Indonesia yang melakukan kecaman terhadap Israel atas penyerangannya yang dilakukan sehingga menimbulkan korban terhadap warga sipil dan fasilitas publik di sana. Selain mengutarakan tentang hal tersebut, Jokowi pun berkata bahwa konflik yang terjadi berakar dari pendudukan wilayah Palestina oleh Israel dan hal tersebut harus diselesaikan melalui parameter yang telah disepakati di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Indonesia melalui ranah multilateral pun turut menyinggung konflik Israel-Palestina. Pada 20 Oktober 2023, Indonesia yang diwakili oleh Presiden Joko Widodo menghadiri forum multilateral yang turut dihadiri oleh negara di Timur Tengah yaitu Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Gulf Cooperation Council (KTT-GCC). Konferensi tersebut dihadiri oleh Uni Emirat Arab (UAE) dan Arab Saudi yang dihadiri oleh oleh Presiden UEA Mohammed bin Zayed al Nahyan dan Presiden Arab Saudi Perdana Menteri (PM) Kerjasama Arab Saudi Mohammed bin Salman al - Saud. Mirip seperti pernyataannya sebelumnya Presiden Joko Widodo pun turut mengeluarkan pernyataan tentang tindakan kekerasan di Gaza yang harus dihentikan dan fokus terhadap isu kemanusiaan yang harus dicegah agar tidak semakin memburuk. Selain itu Jokowi pun menyatakan  kembali akan akar permasalahan konflik yang berada pada penduduk wilayah Palestina oleh Israel dan menyatakan sebagai berikut "Dimana posisi ASEAN dan GCC harus jelas dan solid, dan untuk mendukung solusi perdamaian yang adil dan langgeng di Palestina," kata Jokowi.Â
Posisi Indonesia terlihat jelas pada KTT-GCC ASEAN yang mendorong negara-negara dalam konferensi tersebut untuk ikut mencari solusi perdamaian bagi Palestina dan memberikan bantuan untuk mengatasi isu kemanusiaan yang terjadi di Gaza. Selain itu, Indonesia pun turut memperlihatkan posisinya dalam pertemuan bilateral dengan Arab Saudi. Melalui dialog Presiden Jokowi dengan Presiden Arab Saudi Perdana Menteri (PM) Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman al - Saud. Jokowi kembali menyatakan ketegasan Indonesia terhadap penyerangan yang terjadi di Gaza sehingga menimbulkan banyak korban kemanusiaan. Atas hal tersebut Jokowi pun mengajak kerajaan Arab Saudi untuk turut ikut dalam menghentikan konflik agar tidak terus bereskalasi dan agar permasalahan yang terjadi di Timur Tengah dapat diatasi dengan segera sesuai dengan ketentuan yang disepakati. Selain dengan Arab Saudi Presiden Joko Widodo pun bertemu dengan Presiden Xi Jinping pada 17 Maret 2023, di mana Indonesia dan China kemudian sepakat akan pentingnya deeskalasi konflik dan memperhatikan isu kemanusiaan yang terjadi.
Indonesia telah jelas dalam posisinya terhadap konflik Israel-Palestina, Indonesia mengecam Israel atas aksinya yang menyerang warga sipil dan fasilitas publik di Gaza. Atas hal tersebut Indonesia melakukan tindakan dengan memberikan bantuan terhadap Palestina. Hal ini diberikan untuk membantu para korban yang terkena dampak dari konflik tersebut dan untuk meredakan isu kemanusiaan yang terjadi. Bantuan diberikan secara bertahap oleh pemerintah Indonesia dengan 2 tahapan dimana tahap pertama bantuan diberikan dengan jumlah 26,5 ton yang berisikan peralatan kebersihan, obat obatan, makanan bagi balita dan ibu hamil, alat medis, dan berbagai bantuan lainnya untuk mengatasi isu kemanusiaan di Gaza. Bantuan tahap kedua diberikan kembali melalui pemerintah Indonesia yang berisi bantuan dari pemerintah Indonesia itu sendiri dan masyarakat Indonesia. Indonesia sendiri pun mendapatkan bantuan dari dana hibah yang kemudian disalurkan sebagai bantuan melalui United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) sedangkan bantuan yang diberikan oleh masyarakat berasal dari berbagai Non Governmental Organization (NGO) maupun perusahaan multinasional seperti Indonesian Humanitarian Alliance, Kita Bisa, Baznas, PT. Paragon, dan lain-lain.
Bantuan diberikan dengan berkoordinasi kepada Egypt Red Crescent (ERC) dan UNRWA. Pihak-pihak tersebut nantinya yang akan berkoordinasi bersama pemerintah Indonesia untuk menyampaikan barang, melakukan pengecekan, hingga akhirnya diterima oleh warga yang membutuhkan. Bantuan sendiri telah diberikan dengan diberangkat oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 04 November 2023 hingga kemudian tiba di El Arish pada 06 November 2023 dan dilakukan serah terima di sana dengan diwakili oleh Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia kepada ERC hingga kemudian bantuan tersebut disebrangkan ke Gaza pada tanggal 9-10 November 2023. Indonesia di era Jokowi telah memperlihatkan posisinya terhadap konflik Israel-Palestina dengan mengecam penyerangan terhadap warga sipil dan fasilitas umum lalu memberikan tindakan bantuan terhadap Palestina yang di mana merupakan negara yang Indonesia akui sebagai negara yang berdaulat dan negara yang menjadi korban atas pengambilan wilayah yang dilakukan oleh Israel. Dalam hal ini Indonesia menjalankan politik luar negerinya yang bebas aktif dengan mendukung segala upaya perdamaian yang dapat dilakukan dan menjalankan berbagai aksi untuk meredakan isu kemanusiaan yang terjadi di dunia khususnya pada kasus ini terjadi di wilayah Gaza.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H