Mohon tunggu...
Nicholas Halim
Nicholas Halim Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jauhi Disintegrasi Dekati Integrasi

9 September 2024   21:50 Diperbarui: 9 September 2024   23:06 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Integritas adalah inti dari semua keberhasilan." - R. Buckminster Fuller

Indonesia adalah negara yang mardeka pada 17 Agustus 1945. Indonesia memiliki kekuatan yang unik yaitu Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Sekarang Indonesia tercatat memiliki 38 provinsi yang terus bertambah dengan budaya yang berbeda-beda. Setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing dari makanan, pakaian, bahasa, santun, sumber daya alam, dan banyak lagi.

Keberagaman adalah harta terbesar kita. Maka menjaga harta kita merupakan hal yang penting untuk mempertahankan negara kita. Salah satu hal yang dapat kita lakukan adalah mengenal konsep integrasi. Dengan begitu kita dapat mengerti salah satu faktor pendorong yang membuat negara kita mardeka.

Integrasi adalah kesatuan atau pembulatan. Integrasi juga dapat diartikan sebagai koordinasi tugas-tugas dalam suatu pekerjaan untuk mecapai tujuan bersama. Selain itu, integrasi juga dapat diartikan sebagai kehidupan harmonis masyarakat dari berbagai latar belakang dengan budayanya masing-masing di dalam suatu negara. Menurut KBBI, integrasi adalah menyatunya suatu hal hingga menjadi sebuah kesatuan.

Sedangkan nasional berarti segala hal yang meliputi suatu bangsa, bersifat kebangsaan, atau berasal dari bangsa sendiri. Menurut buku Sejarah Indonesia Kelas XII kata bangsa berarti kelompok manusia yang beragam sifatnya tetapi memiliki keinginan yang sama dan hidup di suatu daerah yang bersifat permanen. 

Menurut Howard Wriggins integrasi nasional adalah penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa. Menurut  Myron Weiner integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan suatu identitas nasional. Integrasi biasanya mengandalkan adanya satu masyarakat yang secara etnis majemuk dan setiap kelompok masyarakat memiliki bahasa dan sifat-sifat kebudayaan yang berbeda.

Maka bisa kita simpulkan bahwa hakikat dari integrasi nasional adalah bersatunya rakyat membentuk suatu kesatuan tanpa menghilangkan budaya masing-masing. Indonesia terdiri dari berbagai suku dibentuk karena sama-sama dijajah oleh Belanda. Integrasi nasional penting untuk dipertahankan agar negara kita dapat tetap berjaya.

Sebaliknya menurut KBBI disintegrasi merupakan keadaan tidak bersatu padu. Disintegrasi dapat diartikan sebagai keadaan terpisah atau terpecah belah yang dapat membuat kesatuan hilang dan terjadinya perpecahan. Disintegrasi harus jauhi jika kita ingin negara kita tetap makmur, aman, dan tentram. 

Setelah Indonesia mardeka atau dapat kita sebut dengan integrasi nasional muncul berbagai permasalahan yang dapat memicu disintegrasi. Sebagai negara yang baru mardeka Indonesia mengalami berbagai permasalahan dan kesukaran dari berbagai golongan yang takut kehilangan hak-hak mereka jika Belanda meninggalkan Indonesia. Pemberontakan yang terjadi pada awal kemerdekaan dipicu oleh 3 hal yaitu keinginan untuk mendirikan negara sendiri yang lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, Mempertahankan bentuk negara federal, dan keengganan APRIS untuk bergabung dengan TNI.

Terdapat berbagai pemberontakan yang dapat memicu disintegrasi yang dimulai pada masa revolusi fisik (1945-1950), terdapat pemberontakan PKI di madiun (1948), pemberontakan DI/TII, Pemberontakan APRA, pemberontakan Andi Azis, dan pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS). Pada masa Demokrasi Liberal (1950-1959), ada pemberontakan PRRI/Permesta. Pada masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965), ada pemberontakan Gerakan PKI 30 September 1965 (G30S/PKI).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun