Mohon tunggu...
Nicholas Gunawan
Nicholas Gunawan Mohon Tunggu... Editor - Pelajar

Murid SMA Kanisius

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kolese Kanisius: Mengikuti Perubahan Zaman

18 September 2024   17:40 Diperbarui: 18 September 2024   17:46 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Canisius Expo 2024 (Sumber : detik.com)

Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan. Di tengah perubahan global yang cepat, pendidikan bukan hanya tentang menghafal teori, melainkan tentang membangun karakter, memupuk kreativitas, dan menumbuhkan pemikiran kritis. Justru di saat inilah generasi perlu tahu mengapa lebih dari hanya apa.

Sejak didirikan pada tahun 1927 oleh Ordo Yesuit di Jakarta, Kolese Kanisius telah menjadi salah satu institut pendidikan yang berkancah di Indonesia. Pada masa itu, Kolese Kanisius memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan yang merata khususnya disaat pendidikan masih terbatas terutama untuk para kaum pribumi. Pembelajaran tidak semata-mata hanya mengedepankan pendidikan secara akademik namun juga berkembang melalui karakter muridnya masing-masing. Berbeda dengan sistem sekolah pada umumnya, Kanisius sebagai sekolah dengan basis pendidikan Serikat Yesus menjadikan nilai-nilai Ignatian sebagai pedoman dalam hidup bersekolah. Sekolah SMA Kanisius juga berteguh tetap pada ajaran awal dari Jesuit yaitu hanya memiliki murid laki-laki sebagai siswanya.

Pendidikan Berkarakter

Pada masa kini, Kanisius menjadi salah satu sekolah ternama di Jakarta, Adapun nilai-nilai yang dimaksud beberapa diantaranya yaitu Ad Maiorem Dei Gloriam, 4C1L, dan sebagainya. Ad Maiorem Dei Gloriam sendiri memiliki arti demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar mengartikan bahwa setiap aksi yang dilakukan pasti memiliki tujuan yang sama yaitu demi memuliakan Dia. Semboyan 4C dan 1L sendiri awalnya hanya terdiri dari 3C namun seiring berkembangnya pengetahuan dan kesadaran akan permasalahan di dunia. Akhirnya terbentuklah 4C dan 1L yang merupakan singkatan dari conscience, compassion, commitment, competence dan leadership. Di dalam berkegiatan di sekolah para muridnya diajarkan untuk menerapkan nilai-nilai ini agar kelak nantinya dapat menjadi bagian dalam masyarakat yang berfungsi. 

Belakangan ini Kolese Kanisius cukup aktif dalam menggelar acara besar yang mengundang tidak hanya siswa dari Kolese Kanisius namun juga bersifat terbuka untuk umum. Career Day dan CaniExpo adalah perwujudan dalam memperkaya para muridnya dengan informasi terkini, khususnya terkait dengan studi lanjut serta pilihan karir yang akan ditekuni. Selain itu, di dalam Kanisius sendiri juga menggelar acara tersendiri, tujuan acara ini tidak lain tidak bukan untuk mengembangkan pendidikan berkarakter siswanya, hal ini diwujudkan melalui kegiatan-kegiatan yang mempertangguh watak dari para Kanisian sebagai pelajarnya. Kegiatan contohnya, seperti ILT, ALT, dan kaderisasi OSIS yang dilengkapi dengan tuntutan yang melelahkan dalam berupa tulisan karangan ataupun aktivitas fisik akan melatih peserta didiknya agar bisa dan mau berkembang menjadi pribadi yang lebih kompeten. Rangkaian kegiatan ini secara garis besar memberikan pengenalan terhadap peserta didik baru agar terbiasa dengan cara hidup dari Santo ignatius. 

Bergerak Menuju Inovasi

Melihat ke depan, Kanisius sebagai institut pendidikan memiliki visi untuk terus menjadi lembaga pendidikan yang unggul dalam membentuk pemimpin masa depan yang cerdas, beriman, dan berintegritas serta sesuai dengan ajaran yang mereka anggap benar yaitu ajaran Santo Ignatius. Mereka berkomitmen untuk terus mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan global. Selesainya pembangunan gedung baru yakni gedung Ignatius juga menjadi penopang dalam menyiapkan Kolese Kanisius dalam memenuhi visi kedepannya, fasilitas seperti aula dan gym juga baru saja tersedia. 

Selain itu, Kanisius juga berupaya untuk terus mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran. Salah satu bentuk nyata yang dilakukan adalah mengubah papan tulis konvensional menjadi smart board yang akan dapat membantu muridnya belajar dan mengerti lebih baik. Laman yang sudah dipersiapkan juga memiliki banyak informasi yang tidak kalah pentingnya. Dengan demikian, mereka berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih terjangkau dan bersifat adaptif terhadap adanya perkembangan teknologi.Salah satu fokus utama Kolese Kanisius adalah mengembangkan pendidikan secara prestasi akademik namun mereka juga percaya bahwa pendidikan bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang pembentukan karakter yang baik. Dengan demikian, diharapkan dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki sikap tercermin dari 4C 1L.

Oleh karena itu, Kolese Kanisius telah melalui perjalanan panjang sejak didirikan pada tahun 1927. Dari awal yang sederhana, mereka telah berkembang menjadi salah satu lembaga pendidikan terkemuka di Jakarta. Dengan komitmen yang kuat terhadap pendidikan berkualitas dan pembentukan karakter, Kanisius terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Melihat ke depan, mereka memiliki visi yang jelas untuk terus memberikan kontribusi positif bagi pendidikan di Indonesia dan mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi masa depan dengan mawas diri dan berintegritas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun